Ketua Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (Gapsi) Provinsi Kalimantan Selatan, H Fitri Rifani menyatakan syukur atlet bridge asal provinsinya kembali bisa mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) di Pekanbaru Riau.
"Kita patut bersyukur, sebab puluhan tahun atau sejak berlakunya sistem prakualifikasi PON, atlet bridge Kalsel tak pernah ikut lagi dalam ajang bergengsi olahraga nasional tersebut," tuturnya menjawab ANTARA di Banjarmasin, Selasa.
Namun, lanjut Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kalsel itu, kelolosan dalam Pra PON atau keberhasilan untuk ikut dalam PON mendatang, merupakan tantangan yang harus direspon positif.
"Kesempatan ikut PON kali ini hendaknya betul-betul dimanfaatkan sebaik mungkin. Apalagi keikut sertaan dalam PON merupakan hasil perjuangan berat saat Pra PON di Pekanbaru Riau beberapa waktu lalu," lanjutnya.
Mengenai potensi atlit bridge, mantan Kepala Badan Informasi Daerah (BID) Kalsel itu, menyatakan, di provinsinya yang terdiri 13 kabupaten/kota juga memiliki pebridge yang cukup potensial.
"Kita sebenarnya mempunyai pebridge yang cukup potensial, hanya saja tinggal pembinaan agar mereka memiliki wawasan serta penguasaan teori yang lebih luas lagi," katanya.
"Sebab kalau cuma secara otodidak, sulit bagi atlit bridge tersebut untuk bisa berkembang dan maju, sebagaimana pebridge dari provinsi lain yang sudah berkelas," lanjutnya.
Sebagai contoh di Banjarmasin, banyak atlit bridge muda, namun belum bisa tampil prima, sehingga yang muncul tetap pebridge tua dan terkesan tak ada regenerasi.
Padahal pebridge tua itu sesuai perkembangan usia, menginginkan munculnya atlit-atlit muda bridge berprestasi, demikian Fitri Rifani.
Sementara itu, atlit bridge Kalsel yang berangkat ke Pra PON di Pekanbaru Riau, sebanyak enam orang, masing-masing Mukhiban Darmabakti, Komarudin, Ansori, Dede Muyadi, Kikik Hikmat dan Bayu Sunu.shn/B