Bidang Keswan dan Kesmavet Distan HSU, drh Komang Agus, mengungkapkan, sejak kasus LSD pertama kali ditemukan di Desa Pulau Damar, Kecamatan Banjang, pihaknya langsung mengambil tindakan ekstra untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
"Kami sudah melaksanakan koordinasi dengan para peternak sapi untuk vaksinasi LSD. Vaksin ini dapat mencegah LSD menjangkiti kerbau maupun sapi," ujarnya, Jumat (23/8/2024).
Dikatakan, penyakit ini berpotensi mematikan bagi ternak, sehingga Dinas Pertanian (Distan) HSU berupaya keras untuk mencegah penyebarannya.
Komang menjelaskan bahwa Desa Pulau Damar menjadi titik fokus pengawasan karena merupakan lokasi pertama ditemukannya kasus LSD di HSU.
"Kunjungan rutin dilakukan ke Desa Pulau Damar untuk pemeriksaan dan pengawasan," tambahnya.
Meski demikian, penyakit ini telah menyebar ke beberapa kecamatan lain, termasuk Amuntai Tengah, Amuntai Selatan, Banjang, dan Babirik.
"Kesediaan vaksin saat ini cukup, dan kami fokus pada vaksinasi sapi," jelas Komang.
Namun, untuk kerbau, vaksinasi belum bisa dilakukan karena banyak kerbau rawa yang dilepas liarkan untuk merumput.
"Kami juga melakukan sosialisasi kepada peternak bahwa LSD disebabkan oleh nyamuk atau lalat sebagai vektor," lanjutnya.
Komang juga menyarankan para peternak sapi untuk menjaga kebersihan kandang dan melaporkan segera jika menemukan gejala LSD pada sapi atau kerbau.
"Laporkan ke nomor 0852 1962 0606, kami siap untuk jemput bola," tegasnya.