Direktur Jenderal Bidang Paspor Kementerian Imigrasi Arab Saudi Sulaiman bin Abdul Aziz Al Yahya di Jeddah, Arab Saudi, Rabu, menyatakan siap memfasilitasi layanan itu sepanjang ada permintaan dari negara bersangkutan.
"Kami siap untuk memperluas layanan ini ketika negara-negara tersebut memintanya," ujar Sulaiman.
Saat ini Pemerintah Arab Saudi telah membuka layanan "Makkah Route" di tujuh negara meliputi Indonesia, Maroko, Malaysia, Pakistan, Bangladesh, Turki, dan Pantai Gading.
Melalui "Makkah Route", Pemerintah Kerajaan Arab Saudi memindahkan proses keimigrasian calon jamaah haji dari bandara kedatangan, baik itu di Jeddah dan Madinah, ke bandara keberangkatan tujuh negara tersebut.
Projek yang diluncurkan pada 2019 di negara-negara mayoritas Muslim itu memungkinkan jamaah memenuhi semua persyaratan visa, bea cukai, dan kesehatan di bandara asal mereka, sehingga menghemat waktu menunggu sebelum dan pada saat kedatangan di Arab Saudi.
Menurut Sulaiman, implementasi layanan itu membutuhkan penyesuaian dengan berbagai prosedur keamanan di negara yang mengajukan.
"Kami akan mempelajarinya di sini dan kami akan mendiskusikannya dengan pemerintah lain dan semuanya membutuhkan kesepakatan," ujar dia.
Meski demikian, dia memastikan tidak ada pungutan biaya khusus bagi negara yang menginginkan pelayanan "Makkah Route" dari Pemerintah Arab Saudi.
"Tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun untuk pelayanannya," kata dia.
Baca juga: Kerajaan Arab Saudi sediakan layanan antar-jemput jemaah haji 24 jam
Baca juga: Menangkal haji ilegal secara manusiawi
Baca juga: Wamen Arab Saudi pastikan pelayanan terbaik tamu haji Raja Salman
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Azis Kurmala