Banjarmasin (ANTARA) - Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) Kalimantan Selatan memberikan penghargaan (reward) kepada sejumlah dosen peneliti produktif saat apel peringatan ke-116 Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 2024.
Adapun dosen yang meraih reward itu, yakni dosen peneliti produktif M Firdaus Jauhari meraih peringkat pertama, Dr. Teguh Suprianto (peringkat dua) dan Dr. Reza Fauzan (peringkat tiga).
Sedangkan untuk tingkat jurusan, yakni Yusie Rizal, S.Si, M.Sc dari Jurusan Teknik Elektro, Heri Soedarmanto, ST, MT dari Jurusan Teknik Mesin dan Ir. Akhmad Marzuki, MT dari Jurusan Teknik Sipil, Adi Pratomo, ST, M.Kom dari Jurusan Administrasi Bisnis, Fitria, M.Kom dari Jurusan Akuntansi.
Sedangkan untuk reward kategori agen perubahan, yakni Arifin Noor Asyikin dari Bidang Inovasi Teknologi Informasi dan Tolik King dari Bidang Keuangan.
"Selamat untuk mereka semua, moga mereka makin produktif dan dosen lainnya juga memiliki semangat yang sama," ujar Joni Riadi.
Pada apel peringatan Harkitnas 2024 itu, Joni Riadi membacakan sambutan tertulis Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Budi Arie Setiadi.
Sebagai acuan awal perjuangan, Joni Riadi menerangkan mengenai lahir organisasi Boedi Oetomo sebagai hari berdiri Boedi Otomo yang kelak menjadi simbol dari Hari Kebangkitan Nasional.
Baca juga: Poliban undang praktisi hukum dan psikolog cegah kasus bullying
Sebelumnya ada pula sosok Kartini yang menggodok aspirasi-aspirasi kemajuan di Indonesia untuk pertama kali muncul sejak lebih dari seabad lalu.
"Hari ini, kita berada pada fase kebangkitan kedua, melanjutkan semangat kebangkitan pertama yang telah dipancangkan para pendiri bangsa. Berbeda dengan perjuangan yang telah dirintis lebih dari seabad yang lalu, kini kita menghadapi beragam tantangan dan peluang baru.” ucapnya.
Ia menambahkan, kemajuan teknologi telah menghampiri kehidupan kita sehari-hari dan menjadi bagian dari peradaban kita hari ini. Inovasi-inovasi teknologi telah mendorong perubahan kehidupan manusia secara revolusioner.
“Di titik ini, gambarannya makin jelas, penguasaan atas teknologi merupakan keniscayaan bagi kita untuk menyongsong “Indonesia Emas”,” lanjut Joni Riadi.
Joni Riadi mengajak seluruh peserta apel untuk melanjutkan semangat kebangkitan pertama yang telah dirintis oleh para pendiri bangsa terdahulu.
“Kita harus menatap masa depan dengan penuh optimisme, kepercayaan diri, dan keyakinan. Kemajuan telah terpampang di depan mata. Momen ini mesti kita tangkap agar kita langgeng menuju mimpi sebagai bangsa," ujarnya.