Banjarmasin (ANTARA) - Ustadz Haji Walad Haderawi mengingatkan arti penting ilmu bagi seseorang dalam tausiyahnya di Masjid Al Falah Komplek Bumi Pemurus Permai Banjarmasin Selatan, sesudah Shalat Subuh Senin.
Ustadz yang pernah menimba ilmu agama di "Darul Musthafa" Hadramaut Yaman tersebut mengingatkan itu dengan mengutip "Kalam Hikmah" Ibnu Athaillah Askandari, seorang ahli sufi dunia Islam abad 12 - 13.
Pasalnya, lanjut ustadz yang menyandang gelar Sarjana Hukum Islam (SHI) itu, sesuatu pekerjaan atau amal ibadah tanpa berdasarkan ilmu hasilnya bisa tidak maksimal, bahkan tak mustahil merugi.
Kemudian daripada itu, Ustadz Walad mengingatkan pula dalam hal ilmu agama Islam khususnya harus ada kombinasi antara ilmu fikih, tauhid dan ilmu tasawuf.
Sebab, menurut dia, kalau cuma mempelajari satu keilmuan saja hasil atau pemahaman terhadap agama bisa jomblang atau keliru.
"Untuk bisa mendapatkan ilmu atau memantapkan keilmuan tersebut harus datang ke majelis ilmu," lanjut Ustadz Walad.
Pada kesempatan itu pula, putra Haji Haderawi, seorang ulama terkenal di "Kota Seribu Sungai ' Banjarmasin tersebut menerangkan tentang 'ilmul yaqin, 'ayinul yaqin - hakul yaqin.
"Kemantapan suatu keyakinan atau Haqul Yaqin berproses mulai dari 'ilmu yaqin dan 'ainul yaqin," lanjut Ustadz Walad yang mengisi pengajian rutin (jika tidak berhalangan) di Masjid Al Falah tersebut tiap Subuh Senin.
Mengenai yakinan tersebut, Ustadz Walah mengutip kandungan/isi Surah At Takatsur di antara ayatnya (7) menyatakan bahwa "sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan Ainul Yaqin".
Pengertian 'ainul yaqin" tersebut melihat dengan mata kepala sendiri sehingga menimbulkan keyakinan kuat atau betul-betul mantap.
Sebelum mengakhiri tausiyahnya, Ustadz Walad mengatakan, bahwa paling mudah memberi nasihat,.tetapi paling sulit mendengar nasihat.