Banjarmasin (ANTARA) - Ustadz atau Guru Haji Saiful Anshari dalam tausiyahnya mengingatkan, bahwa usaha ikhtiar seseorang salah satu upaya supaya orang tersebut jangan sombong.
"Usaha ikhtiar itu memang Allah suruh. Namun segala usaha ikhtiar tersebut Allah juga yang menentukan," ujar Guru Saiful dalam kajian"Sifat 20 " atau tarekat "Asy'ariyah" di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin, sesudah Shalat Subuh Selasa.
Ia menambahkan, bahwa semua usaha ikhtiar tersebut kembali kepada hukum "asabab" .(asbab bentuk jamak dari kata sabab yang berarti sesuatu yang dapat menghubungkan kepada sesuatu yang lain atau penyebab terjadinya sesuatu).
"Sebagai contoh orang sakti harus berobat, tapi bukan obat tersebut yang menyembuhkan, tapi hakekatnya Allah juga yang menyembuhkan. Sedangkan obat hanya sebab/penyebab orang itu sembuh, namun jangan pula tidak berobat kalau mau sembuh dari penyakit," kata Guru Saiful.
Menurut Guru Saiful, dunia ini sekarang sudah "lali " ((linglung karena terlampau tua), karena pada Rasulullah Muhammad Saw, Beginda menyebut dunia sudah tua.
Oleh sebab itu. jangan heran kalau terjadi sesuatu yang aneh-aneh seperti halnya seseorang yang sudah lali, kandang "bakamih kada bapadah" (kencing tidak bilang) dan sebagainya, lanjut Guru Saiful.
Ia menambahkan pula, bahwa seseorang beribadah itu sebagai upaya memenuhi janji dengan Allah, bukan karena sesuatu sebagaimana pemikiran manusia.
"Pasalnya ketika di alam roh (sebelum lahir ke dunia setiap orang berjanji dengan Allah. Tapi sesudah lahir tidak mustahil ada yang ingkar janji dengan Allah atau munafik," demikian Guru Haji Saiful Anshari.
Kajian Sifat 20 sudah sampai bagian terakhir yaitu Mutakalliman artinya "Yang Berbicara" sama dengan Qalam berarti pula Firman Allah terwujud melalui kitab-kitab suci yang diturunkan melalui para Nabi Nya.
Seperti halnya Al Qur'an melalui Rasulullah Saw, Injil -;Nabi Isa alaihi salam (as), Taurat -!Nabi Musa as dan Zabur - Nabi Daud as.