Banjarmasin (ANTARA) - Tuan Guru Haji atau TGH Madyan Noor Mar'ie mengungkapkan empat doa penting Rasulullah Muhammad Saw dalam tausiyahnya di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya, Rabu malam.
Menurut Tuan Guru yang lama menimba ilmu agama di Mekkah Madinah dan bergelar "Lc" serta "MA" itu, keempat doa Rasulullah Saw patut menjadi perhatian kaum Muslim terutama jamaah Masjid Assa'adah serta mengamalkan.
Keempat doa Rasulullah Saw sebagaimana Haditsnya yaitu, *Ya Allah, aku berlindung pada Mu. dari ilmu yang tidak bermanfaat".
Tuan Guru Madyan bertanya : Adakah ilmu yang tidak bermanfaat? yang langsung Tuan Guru tersebut jawab sendiri : ada yakni ilmu yang tidak diamalkan.
Ia menambahkan, seseorang yang berilmu tapi tidak mengamalkan Allah siksa terlebih dahulu daripada penyembah berhala, sebaliknya seseorang berilmu dan dia amalkan yang bersangkutan Allah angkat derajatnya serta gabungkan dengan para ambila.
Doa Rasulullah Saw kedua, "Ya Allah lindungi aku dari hati yang tidak khusu," ujar Tuan Guru - mantan Ketua Persatuan Qari dan Qariah DKI Jakarta itu sembari menambahkan, sebagai indikator ketidakkhusukan hati tersebut ilmu yang dia dapat tidak mengubah sikap ke lebih baik.
"Kalau bahasa daerah Banjar, dipadahi (dinasihati) dengan ilmu tersebut 'jada intat-intat' (tidak membekas - masuk tilimga kanan keluar telinga kiri)," tutur keponakan H Idham Chalid - mantan Wakil Perdana Menteri+Waperdam) II masa Presiden Soekarno itu.
Selanjutnya doa Rasulullah Saw yang ketiga: Ya Allah aku berlindung dari hawa nafsu yang tidak pernah puas atau "kenyang". Dalam hal ini pengertiannya selalu merasa kekurangan.
Sedangkan doa Rasulullah Saw yang keempat yaitu ; " Aku berlindung dari doa yang tidak Kau +Allah ) ijabah atau kabulkan, lanjut Tuan Guru asal Amuntai (185 km utara Banjarmasin) ibukota Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Kalsel. Itu
Mengawali tausiyahnya sesudah Shalat Maghrib menjelang shalat Isya, Tuan Guru Madyan mengatakan bahwa nikmat yang Allah berikan kepada hamba Nya tiada terhingga.
Sebagaimana Allah gambarkan ayat terakhir Surah Kahfi, seandainya tinta seluas lautan di muka bumi, tidak cukup untuk menulis nikmat yang Allah berikan, demikian Madyan Noor Mar'ie.