Hal ini menyusul Leo/Daniel yang tercatat gugur di babak-babak awal (early exit) pada beberapa turnamen awal tahun ini.
“Untuk bisa mencapai hingga babak-babak akhir di level Super 750 atau 1000 memang masih perlu untuk peningkatan atau pematangan tekniknya,” kata Aryono, dikutip dari keterangan singkat PP PBSI, Kamis.
Tercatat, Leo/Daniel pada tahun ini mencapai final dan juara di turnamen BWF Super 500 Indonesia Masters 2024, tapi ganda putra itu tersingkir di babak pertama atau kedua pada turnamen lainnya seperti Malaysia Open, French Open, dan All England Open.
Baca juga: All England 2024 - Delapan wakil Indonesia lanjut ke 16 besar
Di turnamen bulu tangkis tertua di dunia itu, Leo/Daniel kalah dari juara Olimpiade 2020 Tokyo Lee Yang/Wang Chi-Lin melalui dua gim langsung, 19-21, 19-21, pada babak pertama yang diadakan pada Rabu (13/3).
Lebih lanjut, Aryono menilai beberapa aspek teknis yang perlu ditingkatkan oleh ganda putra peringkat 11 dunia itu antara lain adalah fokus saat menghadapi reli-reli panjang.
“Memang Leo/Daniel telah beberapa kali menjadi finalis atau menjadi juara di turnamen BWF Super 500, tapi sebenarnya secara level permainan masih perlu banyak ditingkatkan. Dari konsistensinya, fokusnya dalam menghadapi bola-bola rally,” kata Aryono.
“Tentunya tur Eropa ini menjadi pembelajaran bagi mereka untuk menjadi lebih baik ke depannya,” ujarnya menambahkan.
Baca juga: Leo/Daniel tersingkir dari All England usai laga kontra Lee/Wang
Baca juga: Pelatih harap Apri/Fadia pertahankan tren positif jelang All England
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Eka Arifa Rusqiyati