Bermain di kandang lawan, Malut United lebih banyak menyerang sejak awal pertandingan, namun serangan ke gawang Persiraja dapat diantisipasi kiper M Fahri.
Sebagai tuan rumah, Persiraja juga tampak bermain agresif, banyak peluang dihasilkan, tetapi tidak satu pun yang mampu merobek gawang Malut United.
Persiraja sempat mendapatkan peluang emas lewat sundulan keras Ramadhan, namun bola yang sudah melewati penjaga gawang itu mampu dibuang pemain bawah Malut United dan skor 0-0 bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, pertandingan berlangsung dengan saling menjual serangan. Lagi-lagi upaya kedua tim masih belum mampu mengubah papan skor.
Pada 10 menit terakhir, Persiraja mulai mendesak lini bawah Malut United, tetapi upaya anak-anak asuh Achmad Zulkifli itu masih mengalami kebuntuan hingga 90 menit jalannya pertandingan.
Di babak tambahan waktu, Persiraja Banda Aceh harusnya mendapatkan kesempatan akibat pelanggaran keras oleh pemain bawah Malut United di kotak terlarang, tetapi wasit menilainya bukan sebuah pelanggaran.
Kondisi itu membuat sejumlah pemain memprotes keras hingga banyak penonton turun ke dalam lapangan, sehingga wasit harus diamankan oleh pihak keamanan, dan pertandingan dianggap berakhir dengan skor 0-0.
Setelah ini, Persiraja Banda Aceh bakal menjalani laga leg kedua perebutan peringkat ketiga Liga 2 Indonesia yang berlangsung di kandang Malut United pada 9 Maret.
Baca juga: Leg pertama final Liga 2 - PSBS Biak tekuk Semen Padang 3-0
Baca juga: Mandenas: PSBS Biak butuh Rp50 miliar untuk kompetisi Liga 1 Indonesia
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Eka Arifa Rusqiyati