Camat Hatungun Slamet Surianto mengatakan berdasarkan laporan sementara, getaran gempa yang dirasakan masyarakat berada pada desa di area perbukitan.
"Tak ada kerusakan, situasi dan kondisi aman," ungkapnya.
Slamet mengatakan gempa terasa sedikit lebih kuat pada daerah Desa Bagak , Kembang Kuning dan Matang Batas, sedangkan lima desa lain tak begitu terasa.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten HST Ahmad Apandi menuturkan gempa bumi berpotensi berdampak terhadap masyarakat di Desa Juhu dan Anak Desa Haraan.
"Namun, kami belum bisa mengkonfirmasi kondisinya karena tidak ada jaringan di sana,” ujar Apandi.
Baca juga: Badan Geologi: Sesar Meratus pemicu gempa Banjar tergolong aktif
Selama sepekan terakhir, dua kali gempa bumi terjadi di wilayah Provinsi Kalsel.
Sebelumnya, gempa bumi melanda Kabupaten Banjar dengan kekuatan M 4,7 pada Selasa (13/2) pagi, getaran terasa hingga wilayah Banjarmasin, Barito Kuala, Tapin hingga sebagian daerah Provinsi Kalimantan Tengah.
BMKG memberikan keterangan yang sama, pemicu gempa itu akibat aktivitas pergerakan patahan lempeng Meratus.
Pegunungan Meratus merupakan untuk kawasan dataran tinggi yang membentang dan menjangkau sejumlah wilayah Kalimantan Selatan, sedangkan puncak tertinggi berada di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, yakni Gunung Halau Halau.
Meskipun guncang gempa terbilang kecil, BMKG memberikan peringatan kepada masyarakat Kalimantan Selatan, agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang dapat membuat kecemasan berlebihan.
'Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," imbauan BMKG.
Baca juga: BPBD Tapin: Tak ada kerusakan atau korban jiwa akibat gempa Kalsel