Banjarmasin (ANTARA) - Jalan alternatif Banjarmasin-Hulu Sungai atau "Banua Anam" Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Jalan Margasari Kabupaten Tapin-Kelumpang Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) terancam putus.
Pantauan ANTARA Kalimantan Selatan di Banjarmasin, Ahad, melaporkan kondisi jalan alternatif Banjarmasin-Banua Anam pada ruas Jalan Margasari-Kelumpuhan berlubang yang ditambah batako untuk penutup karena aspal jalan sudah terkelupas.
Baca juga: Jalan alternatif Banjarmasin-Hulu Sungai lancar saat libur akhir tahun
Namun, keadaan jalan yang ditutup batak tersebut agar tetap bisa dilintasi kendaraan di jalan alternatif yang berstatus jalan provinsi tersebut.
Akibat badan jalan rusak dan berlubang yang ditutup batako maka kondisi lalu lintas di jalan alternatif tersebut tidak lancar.
Selain itu, kendaraan yang melewati jalan tersebut tidak dapat memacu kecepatan tinggi, meski lalu lintas kendaraan cukup padat.
Berdasarkan pantauan, ruas jalan alternatif yang tidak mengalami kerusakan Banjarmasin-Kandangan (135 km utara Banjarmasin) Ibu Kota Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) sekitar 2,5 jam atau lebih cepat dari Jalan Banjarmasin-Martapura-Rantau-Kandangan.
Akibat jalan alternatif yang berlubang maka waktu tempuh kendaraan roda empat pada rute Banjarmasin-Sungai Gampa-Margasari-Kandangan dari semula 2,5 jam menjadi sekitar tiga jam.
Baca juga: Jalan Alternatif Sungai Lulut-Banjarmasin Segera Dibangun
Sementara, anggota Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Kalsel yang membidangi perhubungan Ardiansyah mengapresiasi perhatian pemerintah terhadap jalan alternatif tersebut.
Ardiansyah berharap jalan alternatif yang sebagian terdapat jalan provinsi tersebut menjadi jalan nasional sepenuhnya sehingga pemeliharaan relatif lebih mudah karena menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN).
"Sebab kalau dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kalsel relatif terbatas kemungkinan agak sulit pemeliharaan, terlebih jika menggunakan anggaran cukup besar," tutur Ardiansyah.
Seorang pengendara Syaiful Bahari mengharapkan kondisi jalan alternatif tersebut dapat ditangani sebelum Idul Fitri 1445 Hijriah atau 2024.
"Karena keberadaan jalan alternatif tersebut selain untuk mempermudah/mempercepat hubungan ke Banua Anam Kalsel, juga bisa berfungsi sebagai pengurai kepadatan atau kemacetan lalu lintas pada jalan biasanya," ujar Syaiful Bahri.