Banjarmasin (ANTARA) - Tuan Guru Haji Madyan Noor Mar'ie yang juga anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Selatan (Kalsel) menyoroti masalah narkoba di propinsi ini yang kini berpenduduk lebih empat juta jiwa.
"Saya turut prihatin terhadap masalah narkoba yang tak pernah henti mengancam generasi bangsa," ujar Tuan Guru Madyan dalam tausiyahnya di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin, Rabu malam.
Oleh karenanya, Tuan Guru yang lama menimba ilmu agama di Mekkah Madinah Arab Saudi bergelar "Lc" dan "MA" tersebut mengajak para ulama untuk lebih aktif dalam upaya bersama mencegah perbuatan yang terlarang itu, baik secara agama maupun hukum positif.
"Apalagi daerah kita terkenal dengan masyarakatnya yang agamais (religius). Sungguh memalukan kalau Kalsel masuk tertinggi kasus narkoba dari semua provinsi di Indonesia," ujar Tuan Guru Madyan.
Ia mengaku pernah berkunjung ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banjarmasin dan sempat berbincang-bincang dengan Kepala penjara di Teluk Dalam itu.
"Dari informasi Kepala Lapas Banjarmasin, tempat binaannya itu selain melebihi kapasitas atau daya tampung yang semestinya diisi sekitar 250 orang per ruangan/blok, kini penghuninya hampir mencapai seribu," kutipnya.
Selain itu, penghuni Lapas Teluk Dalam Banjarmasin sebagian besar atau sekitar 80 persen tersandung kasus narkoba, ungkap mantan Ketua Persatuan Qari/Qari'ah DKI Jakarta tersebut.
Dalam tausiah yang merupakan pengajian rutin tersebut ketika itu membahas "amar ma'ruf nahi munkar" yang menurut Imam Ahmad Hambali (salah seorang dari empat Mazhab yang masyhur) kewajiban bagi setiap Muslim.
"Berbeda dengan pendapat Imam Syafi'i dalam melakukan amar ma'ruf nahi munkar merupakan fardhu kifayah," kutip keponakan almarhum H Idham Chalid selaku mantan Wakil Perdana Menteri (Waperdam) II masa Presiden Soekarno itu.
Pada kesempatan itu, Tuan Guru Madyan juga menyoroti "kehidupan malam" seperti pada tempat-tempat hiburan/diskutik yang sarat kemungkaran.
Bahkan dalam penyamaran masuk salah satu diskutik di Banjarmasin, dia mengaku, geleng-geleng kepala sembari membaca istighfar dalam hati dan berdoa semoga mereka mendapat hidayah Allah,
Begitu pula pemilik diskutik atau tempat-tempat hiburan yang penuh glamor dan kemaksiatan mendapat hidayah Allah sehingga tidak lagi membuka tempat maksiat, demikian Tuan Guru Madyan Noor Mar'ie.
Tuan Guru Haji Madyan soroti masalah narkoba di Kalsel
Kamis, 11 Januari 2024 7:50 WIB