Batulicin (ANTARA) - Pengelolaan sampah di objek wisata Pantai Teluk Tamiang Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan, dinilai kurang maksimal.
"Sampah berserakan di mana-mana, setiap sudut terdapat sampah plastik dan sejenisnya sisa makanan dari para pengunjung," kata salah satu pengunjung asal Kota Banjarbaru, Fathul Jannah di Batulicin Jumat.
Baca juga: DPRD harap jembatan Sungai Bulan - Teluk Sirih bisa kembangkan potensi wisata
Parahnya lagi, ada sampah menumpuk berhari-hari hingga mengeluarkan aroma busuk yang dapat mengurangi kenyamanan bagi para pengunjung saat berada di pantai tersebut.
Dikatakan Fathul, seharusnya pihak pengelola atau petugas kebersihan rutin membersihkan dan membuang sampah yang terkumpul ke tempat pembuangan sampah sementara agar tidak menumpuk dan menimbulkan aroma busuk. Pengelola juga harus membersihkan sampah diseluruh area Pantai Teluk Tamiang dua kali sehari.
"Namun selama kami berwisata di situ sejak 03-04 Januari 2024 tidak terlihat ada petugas atau pengelola melakukan pembersihan sampah," terangnya.
Baca juga: Meriah, Festival Teluk Tamiang 2023, Pesona Wisata Kotabaru
Fathul sangat menyayangkan hal ini karena dapat mengurangi keindahan Pantai Teluk Tamiang dan mengurangi kenyamanan para pengunjung saat berwisata.
Menurut dia, Pantai Teluk Tamiang sangat bagus dibandingkan dengan pantai lain yang ada di Kalimantan Selatan.
Pantai Teluk Tamiang memiliki pasir putih, airnya pantainya sangat jernih, terumbu karangnya juga sangat bagus, bahkan di lokasi itu terlihat sempurna karena terdapat bukit yang dapa di jangkau oleh wisatawan untuk berswafoto.
"Sayangnya, masih banyak sampah yang belum terkelola secara maksimal, sehingga dapat mengurangi estetika di objek wisata tersebut dan dapat mengurangi kenyamanan para wisatawan," tutupnya
Baca juga: Lapas Kotabaru dukung promosi wisata "Bumi Saijaan"
Pengelolaan sampah di Wisata Pantai Teluk Tamiang dinilai kurang maksimal
Jumat, 5 Januari 2024 5:28 WIB
Sampah berserakan di mana-mana, setiap sudut terdapat sampah plastik dan sejenisnya,