Kementerian pertanian mendorong peningkatan produksi padi di lahan lebak untuk mendukung upaya pencapaian ketahanan pangan melalui ketersediaan beras nasional hingga 10 juta ton pada 2014.
Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurti saat melakukan panen raya padi di Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan bersama Wakil Menteri Pekerjaan Umum Ahmad Hermanto Dardak, Kamis.
Dalam kunjungan di desa Nelayan Kecamatan Sungai Tabukan HSU tersebut Bayu mengatakan bahwa lahan lebak memiliki tingkat kesuburan yang cukup tinggi.
Sehingga sangat memungkinkan untuk terus didorong melalui berbagai program pembangunan dan teknologi pertanian agar produktivitasnya jauh lebih maksimal.
Menurut Bayu, meski wilayah Kabupaten HSU didominasi oleh lahan rawa/lebak yang apabila musim hujan selalu digenangi air dan apabila musim kemarau tanahnya selalu pecah-pecah, namum hal tersebut bukanah hukuman untuk masyarakat HSU.
Menurut dia, lahan rawa lebak memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh daerah lain, disaat daerah lain mengalami kekeringan dan paceklik karena biasanya daerah-daerah yang ada di Indonesia melakukan panen raya pada Maret sampai Mei, namun di daerah rawa lebak justru panen padi di bulan September sampai Desember.
Selain itu produksi padi di rawa lebak juga justru lebih tinggi, sebagaimana hasil produksi padi yang sudah dilakukan yaitu 7 ton/hektar.
"Aliran sungai menyebabkan unsur dan zat-zat yang ikut dalam air mengendap sehingga membuat tanah lahan lebak menjadi subur," katanya.
Kendalanya, kata dia, air yang mengendap memerlukan waktu cukup lama untuk bisa kering, sehingga diperlukan teknologi untuk mengolahnya.
Salah satunya adalah dengan adanya pompa air primer, sekunder dan tersier dari polder yang kini sedang dalam proses pembangunan.
Bila polder tersebut sudah berjalan, kata dia, masyarakat bisa meningkatkan intensitas tanam yang berarti juga bisa meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan.him/B
Tingkatkan Produksi Padi Lebak
Kamis, 13 Oktober 2011 18:08 WIB