"Jembatan itu sangat di perlukan bagi masyarakat sekitar untuk akses keluar masuk desa dan akses perekonomian setempat," kata Mukhni di Kotabaru dilaporkan Senin.
Mukhni menjelaskan, jembatan yang di bangun Dinas PUPR Kotabaru merupakan dambaan bagi para warga sekitar karena merupakan jalan satu satunya penghubung baik dari desa ke desa maupun ke ibukota kecamatan.
Ia juga menambahkan, jembatan ini menjadi akses satu satunya mendorong penggerakan roda perekonomian warga untuk membawa hasil bumi dan hasil laut para nelayan setiap harinya.
Jembatan ini merupakan akses vital bidang pendidikan,sehingga aktivitas warga terutama anak sekolah dapat pergi dan pulang sekolah dengan aman dan nyaman tanpa harus khawatir melintasi jembatan.
"Sebelum di bangun jembatan terbuat dari material kayu yang kondisinya mengalami kerusakan berat," katanya.
Pihaknya mengakui bahwa jembatan tersebut pernah di usulkan jauh sebelum itu karena merupakan usulan dari masyarakat ketika ia melakukan penjaringan aspirasi di wilayah pemilihanya.
Kabid Bina marga itu mengungkapkan, pembangunan jembatan dengan panjang 212 meter dan lebar dua meter ini direncanakan berupa jembatan beton dengan tiang pancang dengan anggaran Rp4,6 miliar.
"Pembangunan jembatan ini menggunakan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) tahun 2023," kata Agus
Agus berharap, pembangunan jembatan tidak ada kendala dan bisa segera di manfaatkan seluas luasnya oleh masyarakat dan dapat meningkatkan tingkat perekonomian masyarakat sekitar.
