Martapura, Kalsel (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) membentuk tim masyarakat siaga bencana banjir pada dua wilayah yang terdiri dari 19 kecamatan guna mengantisipasi dan menanggulangi kondisi darurat bencana di hulu dan hilir.
“Kawasan hulu ada 150 orang di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan kawasan hilir ada 150 orang di Kabupaten Tanah Bumbu. Daerah ini penting disiapkan tim khusus agar bantuan bagi masyarakat tidak terlalu lama saat kondisi banjir,” kata Kepala Bidang Penanganan Bencana Dinas Sosial (Dinsos) Kalsel Achmadi di Martapura, Kalsel, Senin.
Baca juga: Kalsel nyatakan siaga hadapi bencana alam selama musim hujan
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Kalimantan Selatan mulai memasuki musim penghujan pada November 2023, dan puncaknya diperkirakan terjadi pada Januari 2024.
“Saat musim hujan, bencana paling rawan adalah banjir dan tanah longsor. Kami sudah memberikan pelatihan khusus penanggulangan bencana kepada 300 orang masyarakat yang terbagi di dua kabupaten sebagai wilayah darurat saat bencana banjir,” ucapnya.
Adapun 11 kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang sudah terbentuk tim masyarakat siaga bencana, terdiri dari Angkinang, Daha Barat, Daha Selatan, Daha Utara, Kalumpang, Kandangan, Loksado, Simpur, Padang Batung, Sungai Raya, dan Telaga Langsat.
Sementara delapan kecamatan lain di Kabupaten Tanah Bumbu, meliputi Karang Bintang, Kuranji, Kusan Hilir, Kusan Hulu, Mantewe, Satui, Simpang Empat, Mantewe, dan Sungai Loban.
Baca juga: BWS Kalimantan III antisipasi bencana jelang musim hujan
Achmadi menjelaskan beberapa materi pelatihan yang diberikan di antaranya teknik pemasangan tenda darurat, teknik rescue atau pertolongan terhadap korban bencana meliputi pencarian dan penyelamatan, penggunaan dapur umum, pendirian posko, pertolongan pertama gawat darurat, pendataan korban, mendirikan shelter, dan lainnya.
Sebelumnya, pihaknya telah memberikan materi pelatihan selama tiga hari kepada 300 orang tim siaga bencana. Tim tersebut diberikan materi secara berkelanjutan hingga tahun depan.
Dia mengatakan Pemprov Kalsel akan menambah jumlah tim masyarakat siaga bencana setelah memasuki periode 2024. Saat ini anggaran 2023 dialokasikan untuk 19 kecamatan.
“Saat ini kami fokus memetakan kawasan pendirian posko siaga bencana utamanya di hulu dan hilir. Nantinya ketika banjir di hulu terjadi, tim di hilir juga sudah memahami langkah-langkah yang perlu dilakukan,” ujar Achmadi.
Baca juga: Paman Birin imbau warga Kalsel waspadai bencana