Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Tabiun Huda di Banjarmasin Rabu, mengatakan 600 tenaga kesehatan mendapatkan vaksin pada tahap awal.
Baca juga: 19 tenaga kesehatan Banjarmasin ikut pelatihan di Jepang
Baca juga: 19 tenaga kesehatan Banjarmasin ikut pelatihan di Jepang
"Pencanangan penyuntikan Vaksin Hepatitis B bagi tenaga kesehatan di Kota Banjarmasin sudah dilaksanakan di Puskesmas Sungai Andai Banjarmasin Utara," kata Tabiun.
Selanjutnya, para petugas kesehatan yang sudah terdaftar divaksin secara bertahap hingga sesuai target tersebut, kemudian berlanjut sebanyak 2.000 lebih tenaga kesehatan di Kota Banjarmasin.
Tabiun menjelaskan Hepatitis B merupakan infeksi hati serius disebabkan Vvirus Hepatitis B yang mudah dicegah dengan vaksin.
Menurut dia, penyakit ini paling sering disebarkan melalui paparan cairan tubuh yang terinfeksi.
Tabiun mengungkapkan tenaga kesehatan merupakan kelompok berisiko tertular Hepatitis B atau disebut penyakit kuning tersebut.
Karena itulah, Pemkot Banjarmasin menjadikan tenaga kesehatan di "Kota Seribu Sungai" ini sebagai prioritas untuk mendapatkan vaksin.
Baca juga: Pemkot Banjarmasin siagakan tenaga kesehatan hadapi cuaca panas ekstrem
Baca juga: Pemkot Banjarmasin siagakan tenaga kesehatan hadapi cuaca panas ekstrem
"Pasalnya, mereka masuk kategori risiko tinggi. Maka dari itu kita lakukan vaksin untuk melindungi mereka," ujar Tabiun.
Dia pun memastikan stok Vaksin Hepatitis B mencukupi untuk melaksanakan itu.
Tabiun mengungkapkan data Kementerian Kesehatan menunjukkan prevalensi Hepatitis B pada tenaga medis dan tenaga kesehatan di Indonesia saat ini sebesar 4,7 persen.
Sedangkan proporsi tenaga kesehatan yang memiliki antibodi anti-HBs+ sebesar 36,7 persen.
Kegiatan itu sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk melindungi tenaga medis dan tenaga kesehatan dari penularan Hepatitis B, serta upaya percepatan eliminasi Hepatitis B pada 2030.
Kegiatan itu sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk melindungi tenaga medis dan tenaga kesehatan dari penularan Hepatitis B, serta upaya percepatan eliminasi Hepatitis B pada 2030.
Baca juga: 183 tenaga kesehatan Pemkot Banjarmasin terpapar COVID-19