Banjarmasin (ANTARA) - Tim Peneliti Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) Kalimantan Selatan menciptakan alat coating berbasis ultrasonic sebagai inovasi baru penanganan penyakit jantung koroner.
"Kita sangat bangga atas inovasi yang mereka ciptakan, ini luar biasa," ujarnya.
Salah satu dosen peneliti, Katiko Imamul Muttaqin menjelaskan, perangkat yang dibuat terdiri dari dua komponen utama, yakni komponen ultrasonic atomizer dan komponen motor penggerak ultrasonic atomizer.
"Kita membuat inovasi ini karena melihat banyaknya drug eluting stent (DES) yang dibutuhkan untuk menangani permasalahan penyakit jantung koroner," tuturnya.
Sedangkan harga DES, lanjut dia, cukup mahal karena dipengaruhi oleh proses produksi yang rumit termasuk proses pelapisan obat.
"Nah proses pelapisan obat yang mahal juga dipengaruhi oleh alat coating yang mahal, sehingga kita mencari alternatif lain dengan membuat perangkat coating dengan menggunakan metode ultrasonic," katanya.
Baca juga: Poliban bangun karakter wirausaha dari mahasiswa
Menurut Tiko, perangkat coat dengan menggunakan metode ultrasonic akan membuat lapisan (coat) obat pada stent dengan ketebalan yang halus serta proses pelapisan obat menjadi mudah dan sederhana.
"Perangkat yang kita buat juga jauh lebih sederhana, dan pastinya membuat lapisan (coat) obat pada stent dengan biaya yang lebih ekonomis dibanding menggunakan DES," ujarnya.
Dikatakan dia juga, inovasi perangkat ultrasonic coating yang dibuat ini dirangkai dari komponen yang mudah didapatkan.
Mengingat, kata Tiko, fungsi yang didapatkan yaitu mampu membentuk lapisan pada stent jantung, inovasi ini jauh lebih murah yaitu kurang dari Rp.15 juta dalam produksinya dibandingkan perangkat ultrasonic coating yang telah ada berkisar hingga ratusan juta rupiah.