Banjarmasin (ANTARA) - Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalimantan Selatan (Ditresnarkoba Polda Kalsel) kini mempunyai aplikasi Berdasi untuk mempermudah proses penyelidikan dan penyidikan tindak pidana narkoba dalam upaya mengungkap jaringan pengedar.
Baca juga: Polda Kalsel luruskan informasi tahanan narkoba kabur
"Jadi aplikasi ini membantu petugas dalam profilling, mapping, analisa data dan pengembangan jaringan narkoba secara cepat dan tepat melalui sistem terintegrasi antara Polda dan 13 Polres jajaran," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Kalsel Kombes Pol Kelana Jaya di Banjarmasin, Rabu.
Kata "Berdasi" merupakan akronim dari Bekerja dengan data terintegrasi, sehingga sejalan dengan tujuannya yakni penerapan sistem database atau basis data pelaku kejahatan narkoba yang terintegrasi.
Baca juga: Pemkab Hulu Sungai Utara berantas minuman keras oplosan
Kelana menyebut pihaknya mengaktifkan data pengungkapan kasus enam tahun ke belakang baik di Polda maupun Satuan Reserse Narkoba di Polres jajaran.
Tujuannya semua data dapat terhimpun agar setiap upaya pengungkapan jaringan bisa lebih mudah berbekal bantuan digitalisasi data yang komprehensif.
"Termasuk upaya pengembangan jaringan gembong narkoba Fredy Pratama di Kalsel juga dilakukan dengan bantuan basis data di aplikasi ini," jelasnya didampingi Wakil Direktur Reserse Narkoba Polda Kalsel AKBP Ernesto Saiser.
Baca juga: Pria pengangguran di Banjarmasin miliki 20,7 gram sabu
Kelana pun mengimbau agar semua Satuan Reserse Narkoba di Polres jajaran bisa memanfaatkan aplikasi yang diciptakan Kasubdit 2 Ditresnarkoba Polda Kalsel AKBP Zaenal Arifien itu secara optimal dalam rangka mempermudah kinerja pemberantasan peredaran narkoba.
Apalagi aplikasi Berdasi menjadi proyek perubahan yang menjadi inovasi satu-satunya di Kalsel terkait integrasi data tindak pidana secara digital dan diharapkan bisa pula diikuti Polda lainnya di indonesia.
Diketahui seremonial peluncuran aplikasi Berdasi digelar di salah satu hotel di Banjarmasin dengan menghadirkan seluruh anggota Ditresnarkoba Polda Kalsel termasuk para Kasat Resnarkoba Polres jajaran serta tim operatornya.
Baca juga: Polda Kalsel bongkar 11,5 kilogram sabu dari jaringan Kalbar-Malaysia
Video: