Banjarmasin (ANTARA) - Bank Kalsel bersama Kantor OJK Regional 9 Kalimantan dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Balangan menjadikan Desa Balida sebagai "Desa Akselerasi" sebagai percontohan percepatan sebuah desa terhadap akses industri keuangan formal.
Penetapan Desa Akselerasi itu bersamaan dengan peluncuran Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) pada momentum Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2023.
Berdasarkan keterangan tertulis Bank Kalsel di Banjarmasin, Senin, menyebutkan Bank Kalsel berperan sebagai lembaga jasa keuangan yang menyediakan ragam produk/layanan untuk implementasi EKI di Desa Balida.
Baca juga: Desa Balida Balangan jadi percontohan sistem keuangan inklusif
Partisipasi Bank Kalsel pada program EKI merupakan salah satu wujud dukungan untuk membangun desa, serta transformasi perekonomian Kalsel dari ketergantungan pada komoditas bahan mentah atau setengah jadi ke sektor pertanian, kehutanan, pariwisata dan hilirisasi tambang dan industri.
Produk/layanan yang disediakan EKI, antara lain pembukaan tabungan SIMPEL bagi pelajar di SDN Balida, pembukaan tabungan SIMPEDA bagi Masyarakat Desa Balida, implementasi QRIS untuk pembayaran tiket masuk wisata dan cenderamata UMKM di Pasar Budaya Racah Mampulang.
Selain itu, penyaluran kredit sebesar Rp3,9 miliar melalui program Sanggam Babungas bagi UMKM Desa Balida dan UMKM Kabupaten Balangan.
Kemudian, Bank Kalsel juga menyalurkan dana tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) sebesar Rp51,3 miliar untuk renovasi infrastruktur dan fasilitas wisata di Pasar Budaya Racah Mampulang.
“Sinergitas dan dukungan terhadap program-program semacam ini akan terus dilakukan demi kemajuan Kalimantan Selatan, selain itu, ke depan kami juga akan mengkaji potensi-potensi desa lainnya untuk diakselerasi oleh produk dan layanan Bank Kalsel,” kata Direktur Utama Bank Kalsel Fachrudin.
Baca juga: Legislator dukung upaya pemda wujudkan keuangan inklusif