Banjarbaru (ANTARA) - Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Kalimantan Selatan (Kalsel) menciptakan sebuah aplikasi “Nyayur” untuk membantu para petani meningkatkan produksi sayuran di Kota Banjarbaru sekitarnya.
“Lewat aplikasi ini, para petani dapat menentukan dosis pupuk rekomendasi dan teknik budidaya, sehingga hasil produksi nantinya lebih maksimal,” kata Mahasiswa Prodi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian ULM Kalsel Ferry Setyawan di Banjarbaru, Senin.
Ferry menyebutkan aplikasi itu telah dipresentasikan dalam seminar hasil penelitian skripsi di ULM pada beberapa waktu lalu.
Baca juga: 1.340 warga Kalsel terima layanan kesehatan gratis dari Kapolri dan cs
“Aplikasi Nyayur sudah tersedia dan dapat diunduh seluruh masyarakat di Playstore, khususnya untuk para petani,” ucapnya.
Dia menuturkan pentingnya pengetahuan tentang pemupukan yang tepat dan terukur. Namun hal itu masih sulit diterapkan para petani di Kota Banjarbaru, sehingga dirinya memiliki inisiatif dan keinginan menciptakan teknologi maju agar hasil produksi petani lebih optimal sesuai jenis tanaman, luas lahan, termasuk jenis pupuk yang cocok digunakan.
Ferry mengungkapkan beberapa waktu lalu sudah menerapkan aplikasi tersebut ke petani di Banjarbaru. Hasil pengujian efektivitas Aplikasi Nyayur yang dilakukan 40 orang petani sayur di Kota Banjarbaru, sebanyak 28 orang memberikan penilaian sangat efektif dan 12 orang memberikan penilaian efektif terhadap kinerja aplikasi.
Menurut dia, aplikasi itu berjalan efektif dalam menjalankan fungsi dan kinerja berdasarkan hasil penerapan petani.
Baca juga: Lulusan ULM mayoritas langsung bekerja setelah tiga bulan wisuda
Ketua Prodi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian ULM Jumar mengatakan ULM berkomitmen mendorong mahasiswa melakukan penelitian bersifat inovatif berbasis teknologi yang masih kurang di kalangan masyarakat.
Dia mengungkapkan hasil penelitian aplikasi Nyayur itu sejalan dengan tujuan Fakultas Pertanian ULM mewujudkan program studi terkemuka untuk mengembangkan teknologi pertanian lahan basah di Indonesia.
Menurut Jumar, tanaman hortikultura merupakan salah satu subsektor pertanian di Indonesia yang menawarkan banyak prospek menjanjikan, terlebih lagi untuk memajukan tujuan Indonesia melakukan diversifikasi di bidang pangan.
Lebih lanjut, saat ini tanaman hortikultura utama yang banyak dibudidayakan di Kota Banjarbaru adalah
tanaman sayur-sayuran. Selain karena kebutuhan utama, sayur-sayuran juga memiliki harga murah, dan tentunya salah satu sumber vitamin dan mineral organik (Okhtora, 2017).
Sebelumnya, Rektor ULM Profesor Ahmad Alim Bachri saat menghadiri Seminar Nasional Lahan Basah 2023 beberapa waktu lalu, mengatakan dirinya menargetkan ULM sebagai perguruan tinggi kelas dunia.
“Kita akan optimalkan keunggulan studi lingkungan mangrove lahan basah di Kalimantan Selatan,” ujar Prof Ahmad.
Baca juga: ULM kenalkan penanaman hijauan tiga strata untuk pakan kambing