Tapin, Kalsel (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapin Provinsi Kalimantan Selatan mencatat tiga kecamatan meliputi Piani, Lokpaikat, dan Tapin Selatan dilanda banjir dengan ketinggian air bervariasi antara 50 hingga 70 centimeter akibat hujan deras dengan intensitas tinggi.
Operator Pusdalops PB BPBD Tapin Rahmani menjelaskan banjir terjadi akibat curah hujan yang berlangsung lama dan saluran drainase yang tidak mampu menampung debit air.
Baca juga: Warga terdampak banjir di Desa Masta Tapin terima bantuan
“Volume air yang besar tidak bisa diserap tanah atau ditampung oleh saluran drainase, sehingga meluap ke permukaan dan menyebabkan banjir,” ujarnya di Rantau, Kabupaten Tapin, Senin.
Dia mengatakan banjir di Kecamatan Piani tercatat merendam dua desa, yakni Desa Beramban dengan sembilan kepala keluarga (KK) terdampak dan Desa Miawa dengan 117 KK terdampak.
Sementara di Kecamatan Lokpaikat banjir merendam Desa Binderang, terutama RT05 RW03 dengan total 20 rumah terdampak, sedangkan di Kecamatan Tapin Selatan melanda Kelurahan Tambarangan RT03 dan RT04 dengan total 18 KK terdampak.
Baca juga: BPBD Tapin mitigasi bencana banjir jelang musim hujan
Hingga Senin siang banjir di sebagian besar wilayah sudah mulai surut dan aktivitas warga perlahan kembali normal.
"Kemungkinan debit air di Kelurahan Tambarangan Kecamatan Tapin Selatan masih berpotensi meningkat, untuk itu kami mengimbau masyarakat tetap waspada," katanya.
Rahmani menyebutkan tim BPBD bersama Satgas, TRC, dan personel lainnya sudah turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan, pendataan, dan membantu evakuasi.
"Dari hasil pemantauan dan pendataan tidak ada korban jiwa, luka-luka, maupun pengungsi, sedangkan fasilitas umum juga dilaporkan aman," ucapnya.
Baca juga: Kalsel kemarin, kesiapan MTQ tingkat provinsi di Tapin dan Kotabaru siaga banjir