Banjarmasin (ANTARA) - Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) mengapresiasi proyek Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) provinsi setempat di Kabupaten Tabalong.
Ketua Komisi III H Sahrujani mengemukakan apresiasi tersebut, Sabtu sesudah Komisinya meninjau renovasi pagar Makam Syekh Muhammad Nafis bin Idris di Kecamatan Kelua (sekitar 200 km utara Banjarmasin) Tabalong.
Menurut Ketua Komisi III yang akrab dengan sapaan Haji Jani itu, di "Bumi Perjuangan Pahlawan Nasional Pangeran Antasari" Kalsel banyak terdapat makam ulama atau Wali Allah yang sering menjadi objek ziarah/wisata religi.
"Namun fasilitas pendukung kenyamanan peziarah belum sebagaimana mestinya," ujar wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel V/Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong tersebut.
Oleh karenanya Haji Jani mengapresiasi dan menyatakan alhamduliah PUPR Kalsel Bidang Cipta Karya sudah mengerjakan renovasi pagar Makam Syekh Muhammad Nafis bin Idris, seorang ahli tasawuf pada Abad 18.
Karya Syakh Muhammad Nafis bin Idris itu yang terkenal dengan nama Kitab "Ad Durrun Nafis" - sebuah rujukan ilmu tasawuf hingga negeri Jiran Malaysia dan Brunei Darussalam.
"Oleh sebab itu, patut kita banggakan, karena Makam Syekh Muhammad Nafis bin Idris sebuah situs wisata religi yang erat kaitannya dengan masyarakat Banjar," ujar Haji Jani.
Pasalnya, menurut mantan anggota DPRD HSU atau yang digadang-gadang sebagai calon Bupati kabupaten tersebut pada Pilkada 2024, buday masyarakat Kalsel sejak dulu sering berkunjung ke makam para Wali Allah untuk mendapatkan keberkahan hidup.
Hal tersebut menjadi acuan Komisi III DPRD Kalsel agar beberapa faslitas makam ulama atau Wali Allah juga lebih ditingkatkan guna kenyamanan para peziarah.
"Sesuai dengan kebiasaan masyarakat kita yang menganggap ziarah bagian dari ibadah, tentunya kita Komisi III ke depanny terus berupaya meningkatkan fasilitas wisata religi di berbagai wilayah Kalsel," demikian Haji Jani.
Sebagai catatan di Kalsel banyak makan para ulama atau Wali Allah di antaranya yang terkenal hingga keluar daerah dan sampai negeri Jiran Malaysia serta Brunei Darussalam Syekh Maulana Muhammad Arsyad Al-Banjari atau Datu Kelampaian dengan karyanya Kitab Sabilal Muhtadin.
Sabilal Muhtadin sebuah rujukan ilmu fiqih dengan sebutan "kitab kuning" - sebuah karya besar Islami pada Abad 18 masa Kerajaan Banjar kepemimpinan Sultan Adam.
Selain itu, Syakh Muhammad Nafis bin Idris, dan makam Tuan Guru Haji Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Abah Guru Sakumpul Martapura.
Kunjungan kerja Komisi III ke "Bumi Saraba Kawa" Tabalong atau kabupaten paling utara Kalsel tersebut sebagaimana terjadwal, 12 - 14 Oktober 2023.