Keterangan tertulis Dinas Kominfo Banjar diterima di Martapura Jumat, maksimalisasi penanganan karhutla dilakukan melalui rapat koordinasi diikuti Forkopimda Banjar di Mahligai Sultan Adam Martapura, Kamis.
"Fokus penanganan karhutla berada di sekitar kawasan ring 1 dekat area Bandara Syamsudin Noor. Namun, bukan hanya memaksimalkan para personel lapangan tetapi juga sarana dan prasarana," ujar bupati.
Menurut Saidi, bantuan terhadap personel dan sarana prasarana bisa dibantu Dinas Pertanian dan Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banjar yang akan diminta untuk memasilitasinya.
Saidi menuturkan, dampak karhutla menyebabkan terganggunya semua bidang baik kesehatan, sosial dan pendidikan sehingga semua harus ditanggulangi bersama-sama agar tidak berdampak semakin buruk.
"Hasil rakor diputuskan penanganan karhutla di ring 1 dilakukan secara permanen dan insidentil dengan meminta Polres Banjar memberikan sanksi tegas terhadap pelaku yang terbukti membakar," ungkapnya.
Kepala Pelaksana BPBD Banjar Warsita mengungkapkan, status Kabupaten Banjar saat ini masih Siaga Darurat dan tidak ditingkatkan ke status Tanggap Darurat meski pun cukup banyak terjadi karhutla.
"Langkah yang dilakukan dengan mengefektifkan posko sejak bulan Juli hingga sekarang, BPBD telah menyiapkan dana anggaran terkait penanganan karhutla termasuk pada anggaran perubahan," ucapnya.
Disebutkan Warsita, anggaran yang sebelumnya hanya sebesar Rp400 juta dinaikan menjadi Rp1,4 miliar sehingga total anggaran mencapai Rp2 miliar yang digunakan untuk personel termasuk makan minum.
Warsita menuturkan, total personel gabungan sebanyak 79 orang yang terdiri dari Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD 36 orang dan lintas sektor serta relawan 43 orang yang terbagi dalam 4 regu terjadwal 24 jam.
"Kami juga memaksimalkan satu posko induk dan 4 pos lapangan antara lain di Kecamatan Martapura Barat, Cintapuri Darussalam, Gambut dan Beruntung Baru yang disiagakan bersama personel," ujarnya.
Dikatakan, rencananya BPBD Banjar membentuk satu posko baru atau menggeser posko induk ke Desa Cindai Alus yang anggotanya personel gabungan seperti TNI, Polri, Tagana dan PMI.
"Jumlah relawan juga akan ditambah dan berapa jumlahnya masih akan dihitung melihat situasi di lapangan untuk memperkuat peralatan yang dioperasikan memerlukan berapa personel," tuturnya.
Ditambahkan, pihaknya juga membantu masyarakat mengatasi kekeringan dengan menyuplai air bersih total 1,5 juta liter tersebar di 11 kecamatan yakni Kecamatan Astambul, Cintapuri Darussalam dan Karang Intan.