Chicago (ANTARA) - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada Rabu atau Kamis pagi WIB, karena pasar memperkirakan suku bunga tinggi Fed yang lebih lama.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember 2023 turun 6,70 dolar AS atau 0,36 persen, menjadi ditutup pada 1.834,80 dolar AS per ounce.
Data ekonomi yang dirilis beragam. Laporan Ketenagakerjaan Nasional Automated Data Processing Inc (ADP) menunjukkan lapangan kerja di sektor swasta AS meningkat sebesar 89.000 pada September, yang menjadikan peningkatan terkecil dalam dua setengah tahun. Sementara, para ekonom memperkirakan kenaikan lapangan kerja sebesar 150.000.
Di sisi lain, dikutip dari Xinhua, Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa pesanan barang-barang manufaktur AS naik 1,2 persen pada Agustus, setelah turun 2,1 persen pada Juli. Sedangkan, para ekonom memperkirakan kenaikan sebesar 0,3 persen.
Indeks jasa Institute for Supply Management (ISM), turun tipis menjadi 53,6 persen pada September dari 54,5 persen pada Agustus.
Indeks Manajer Pembelian Jasa AS final S&P berada pada angka 50,1 pada September. Tidak ada ekspektasi terhadap tindakan ini.
Indeks Aktivitas Bisnis PMI Jasa AS Global S&P final yang disesuaikan secara musiman mencatat 50,1 pada September, turun dari 50,5 pada Agustus dan secara umum sejalan dengan perkiraan awal yang dirilis sebelumnya sebesar 50,2.
Fokus pasar saat ini tertuju pada data non-farm payrolls pada September yang akan dirilis pada Jumat.
Perak untuk pengiriman Desember turun 23,10 sen atau 1,08 persen menjadi ditutup pada 21,146 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 5,40 dolar AS atau 0,61 persen menjadi ditutup pada 874,20 dolar AS per ounce.
Baca juga: Emas jatuh tertekan ekspektasi suku bunga AS tinggi lebih lama
Baca juga: Emas anjlok, reli dolar dan imbal hasil obligasi AS tak terbendung
Baca juga: Dolar AS melemah menyusul melemahnya data ketenagakerjaan
Penerjemah: Kelik Dewanto
Editor: Faisal Yunianto