Panen dan tanam padi bagian dari kunjungan kerja Wakapolri ke Kalsel yang juga didampingi Kapolda Irjen Pol Andi Rian Djajadi dan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor di Desa Penggalaman, Selasa.
Wakapolri Komjen Agus Andrianto mengapresiasi langkah yang telah dilakukan Pemprov Kalsel maupun Pemkab Banjar yang mendukung gerakan kerja nasional membangun ketahanan pangan di Indonesia.
"Presiden Jokowi menyampaikan krisis pangan mengancam hampir seluruh negara dan 20 negara lebih melarang eksplor pangan ke negara lain sehingga panen padi dan tanam ulang ini patut diapresiasi," ujarnya.
Menurut Wakapolri, rakyat Indonesia harus bersyukur atas yang diberikan Allah SWT seperti alamnya yang luar biasa indah, subur bahkan memiliki kekayaan baik di darat maupun laut yang menjadi berkah.
Diharapkan, potensi alam itu mampu dioptimalkan sehingga bisa menjadi salah satu negara yang mampu memenuhi kebutuhan pangan bukan hanya dalam negeri tetapi juga dapat menopang kebutuhan pangan dunia.
"Kami berharap masyarakat juga mendukung terutama pada wilayah produktif yang bisa disiapkan untuk mendukung program ketahanan pangan dan tentu harus didukung kepala daerah juga," pesannya.
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor menyebutkan, keberhasilan sektor pertanian khususnya pada musim kemarau di tengah fenomena El nino ditandai panen raya dan tanam padi berkat dukungan berbagai pihak.
"Panen raya padi dan tanam ulang ini merupakan wujud dukungan mulai dari petani sebagai ujung tombak, pemerintah daerah dan kabupaten/kota, penyuluh serta dari jajaran TNI dan Polri," ucap gubernur.
Bupati Banjar Saidi Mansyur mengatakan, Kabupaten Banjar yang dikenal sebagai "Kindai Limpuar" atau lumbung padi yang penuh telah lama menjadi kebanggaan Kalsel, terutama dalam produksi padi.
"Panen padi dan menanam padi ini dapat dimaknai sebagai manifestasi semangat gotong-royong dan kerja sama yang telah menjadi ciri khas masyarakat Banjar sebagai lumbung padi Kalsel," katanya.