Rantau (ANTARA) - Kepala Bagian Teknis PDAM Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan Hairul menyebutkan tersendatnya suplai air akibat faktor alam yakni kemarau.
"Karena faktor alam dan dampak musim kemarau," ujarnya di Rantau, Sabtu.
Baca juga: Masjid di Tapin kesulitan air akibat suplai PDAM tidak mengalir
Dia mengatakan akibat siklus alam ini mengancam kelancaran suplai air untuk kebutuhan ribuan pelanggan PDAM Tapin yang rata-rata mengkonsumsi air sebesar 18 meter kubik/hari.
"Sampai akhir semester pertama ada 20.889 pelanggan," ungkapnya.
Sumber air baku saat ini menyusut. Misalnya, kata Hairul di aliran Sungai Tapin permukaan air sadah turun sedangkan di Sungai Kandang karena pasang surut.
"Permukaan air sungai sangat turun, sedangkan yang bagian bawah karena pasang surut permukaan air sungai juga sangat berpengaruh karena saat surut air tidak masuk ke prasidementasi sehingga operasional terhenti," jelasnya.
Baca juga: BPBD dan BPK siap suplai air gratis untuk masjid di Tapin
Lanjut Hairul, kondisi kemarin diperparah karena sempat ada gangguan listrik Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.
"Dan juga dalam dua minggu terakhir ini kami ada kerusakan jaringan pipa diameter besar," ujarnya.
Kondisi demikian, terang Hairul, juga memaksa PDAM Tapin berhenti beroperasi, akibatnya ribuan pelanggan kesulitan air.
"Contohnya seperti hari ini kami mengalami kerusakan jaringan pipa diameter 12 di depan instalasi pengolahan air Bungur yang mana kami off beroperasi dari jam 00.00 Wita sampai dengan jam 16.30 Wita,"
Detik ini, terang Hairul, suplai air PDAM Tapin sudah beroperasi kembali.