"Bullying ini, yang menjadi perhatian kita bersama jadi harapan kami solusi yang harus kita hadapi bersama-sama itu adalah kita banyak komunikasi, koordinasi dengan anak kita, apalagi mereka di sekolah kita tidak tau," ucap Nuryadi, di Banjarmasin, Rabu.
Baca juga: Penyebar video kekerasan siswa SMAN di Banjarmasin dapat dipidanakan
Dia juga menekankan perlu kerja sama antara institusi pendidikan, pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi masalah tersebut.
Diungkapkan Nuryadi, bullying yang melibatkan tindakan merendahkan, mengintimidasi, atau menyakiti individu lain secara verbal, fisik, atau melalui media online, telah menjadi perhatian global karena dapat berdampak negatif pada kesejahteraan dan perkembangan psikologis korban.
Peran orang tua pun, menurut Nuryadi, dibutuhkan untuk membimbing anak-anak agar menghormati dan menerima perbedaan dan berbicara dengan sopan.
"Kita tau sendiri bahwa Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional, penyelenggaraan dan pengembangan sistem pendidikan nasional merupakan tanggungjawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah," tutur Nuryadi.
Untuk itu, Nuryadi berharap kesadaran terhadap masalah bullying semakin meningkat di kalangan warga kota.
Baca juga: DP3A Tapin gencar Sosialisi pencegahan kekerasan terhadap anak ke sekolah-sekolah
Baca juga: DP3A Tapin gencar Sosialisi pencegahan kekerasan terhadap anak ke sekolah-sekolah
Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, lembaga pendidikan dan masyarakat, Kota Banjarmasin diharapkan dapat menjadi contoh inspiratif dalam memberantas bullying dan menciptakan lingkungan yang lebih ramah, aman dan mendukung perkembangan generasi muda.
"Marilah kita bersama-sama bertekad untuk menjaga lingkungan keluarga kita utamanya tadi yang kami sampaikan tadi banyak komunikasi kepada anak-anak kita, saudara kita," ungkap Nuryadi.
Diketahui, Kota Banjarmasin dihebohkan kasus kriminal di sekolah, yakni seorang siswa di salah satu sekolah menengah atas (SMA) menikam temannya dengan senjata tajam di dalam ruang kelas, hingga mengalami luka serius dan harus dirawat intensif di rumah sakit pada 31 Juli 2023.
Kekerasan antarsiswa di sekolah ini tentunya disayangkan terjadi, hingga harus jadi perhatian semua agar tidak terulang lagi.
Baca juga: Siswi sekolah dasar diancam dan diperkosa tetangganya selama tiga hari