Banjarmasin (ANTARA) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan (BI Kalsel) Wahyu Pratomo mengatakan, BI Kalsel menargetkan pengguna Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) baru di Banua sebanyak 290 ribu merchant atau pedagang.
"Perkembangan jumlah merchant QRIS di Kalsel terus meningkat. Berdasarkan data Juni 2023, jumlah merchant QRIS di Kalsel mencapai sekitar 281 ribu merchant atau pedagang," ujar Wahyu Pratomo dalam siaran pers, Minggu.
Menurut dia, jumlah tersebutbmengalami peningkatan sebesar 45,24 persen (yoy) dibandingkan posisi Juni tahun 2022.
“Hal tersebut sejalan dengan peningkatan jumlah pengguna QRIS di Kalsel telah mencapai sekitar 475 ribu pengguna, atau meningkat sebesar 166,25 persen (yoy) dibandingkan posisi Juni tahun 2022," terangnya.
Dikatannya, jumlah merchant maupun user QRIS diperkirakan akan terus meningkat sampai dengan akhir tahun 2023.
Dia menjelaskan, capaian itu tidak lepas dari sinergi dan kolaborasi dilakukan pihaknya bersama dengan penyelenggara jasa pembayaran (PJP), pemerintah daerah, dan lembaga atau instansi terkait lainnya dalam konteks mendigitalkan Bumi Banua.
"Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalsel terus mendorong pengembangan ekosistem dan keuangan digital," tegasnya, pada Pembukaan (kick-off) Festival Akselerasi dan Transformasi Ekonomi Digital Terkini (Festival Antasari) 2023 di Atrium Duta Mall Banjarmasin.
Dia juga mengatakan, perkembangan teknologi digital tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Lebih lanjut dia mengemukakan, tren digitalisasi turut mempengaruhi sendi-sendi perekonomian, mengubah pola transaksi masyarakat, dan tatanan bisnis konvensional.
“Pola konsumsi masyarakat pun bergeser dalam bertransaksi menggunakan platform digital dengan berbagai fasilitas layanan sistem pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal,” tuturnya.
Kemudian, sambungnya, Festival Antasari dapat mewujudkan ekonomi keuangan Kalsel yang inklusif serta meningkatkan integrasi ekonomi dan keuangan digital nasional.
Salah satu caranya, papar dia, adalah dengan meningkatkan volume dan nominal transaksi QRIS.
“Secara nasional, Kalsel memiliki target volume transaksi QRIS di angka kurang lebih 6,9 juta transaksi di tahun 2023," tutupnya.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Roy Rizali Anwar mengapresiasi apa yang dilakukan BI Kalsel.
Roy mengatakan, upaya mengakselerasi transaksi digital di Kalsel juga dilakukan melalui kolaborasi dan sinergi dari Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD).
“Kami berharap, Festival Antasari 2023 dapat menjadi katalisator dalam mempercepat peningkatan akseptasi dan pemahaman masyarakat akan pemanfaatan teknologi digital, sehingga mendorong terbentuknya ekosistem ekonomi dan keuangan digital di Kalsel,” harapnya.
Rangkaian Festival Antasari berlangsung sejak 13 Agustus hingga 14 Oktober 2023 mendatang terdiri dari berbagai kegiatan berupa, pembukaan (kick-off) dirangkaikan dengan kegiatan Banker’s Day 2023 dan Antasari Cashless Days.
Kegiatan berlangsung selama kurang lebih tujuh minggu tersebut, Penyelenggara Jasa Pengolahan (PJP) akan memberikan promo di ratusan merchant atau pedagang tersebar di Kalsel.
Selain itu, ada pula Pesta Rakyat Banua di rangkaian dengan Pekan QRIS Nasional, Seminar Perlindungan Konsumen dan Transaksi Pembayaran Digital, Fun Run bertema “Banua Bukah Baimbaian”, High Level Meeting (HLM) TP2DD serta dimeriahkan berbagai macam perlombaan dan ditutup dengan hiburan dan konser amal untuk warga Banua.
Kegiatan tersebut merupakan bentuk komitmen perbankan yang tergabung dalam Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Kalsel untuk menjaga kelestarian olahraga, seni dan budaya lokal lewat kompetisi.
Beberapa kompetisi yang diadakan Banker’s Day 2023 seperti mini soccer, tenis meja, badminton, e-sport FIFA 23 dan Mobile Legend, BMPD Idol, kesenian Madihin, seni gerak dan fashion show pimpinan bertema kain Sasirangan.
Banker’s Day 2023 diikuti oleh 748 peserta insan perbankan dari 41 anggota BMPD Kalsel.