Pelaihari (ANTARA) - Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Tanah Laut mengawasi sampel calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan anak kurang dari dua tahun berisiko mengalami stunting.
Dinas terkait bersama Puskesmas Padang Luas dan bidan desa mengawasi sampel tersebut di Kantor Desa Tambak Sarinah, Kecamatan Kurau, Rabu.
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Data, dan Informasi, pada DP2KBP3A Tanah Laut Sukarti mengatakan pengawasan atau kunjungan tersebut dilakukan pengukuran kepada setiap sampel.
Baca juga: Semarakan HUT Kodam, Rindam VI/MLW periksa kesehatan masyarakat
"Setelah dilakukan intervensi selama tiga bulan, hari ini kita ukur kembali tinggi badan, berat badan, lingkar lengan dan cek kadar sel darah merah, apakah ada perkembangan dari masing-masing sampel audit tersebut," kata Sukarti.
Menurut dia, seluruh sampel audit kasus stunting telah dilakukan intervensi dengan diberikan Program Telur Berkah Atasi Stunting sebanyak dua butir telur per hari.
Dia berharap, pola makan sehat tersebut bisa terus diterapkan.
"Selama intervensi tiga bulan ini kita berikan telur ayam masing-masing sampel dua butir per hari dan ini menjadi bulan terakhir," terangnya.
Baca juga: Dinsos: Anggaran BPJS Kesehatan warga kurang mampu Tanah Laut 2023 Rp45 miliar
Hasil perkembangan audit stunting, jelas dia, akan dirapatkan kembali setelah tiga bulan melakukan intervensi untuk menentukan tindak lanjut terhadap sampel stunting.
Kunjungan DP2KBP3A Tanah Laut tersebut, sambung dia, merupakan kunjungan ketiga dari April sampai dengan Juli 2023.
Baca juga: Pemkab HSS dan RSUD Dr Sarjito kerja sama program kesehatan SHK
DP2KBP3A Tanah Laut monitoring sampel berisiko stunting di Desa Tambak Sarinah
Rabu, 12 Juli 2023 14:43 WIB
Setelah dilakukan intervensi selama tiga bulan, hari ini kita ukur kembali tinggi badan, berat badan, lingkar lengan dan cek kadar sel darah merah, apakah ada perkembangan dari masing-masing sampel audit tersebut,