Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Malaysia Zambry Abd Kadir menyeru Perserikatan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) bersatu demi menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan.
Menurut Zambry, ASEAN harus menunjukkan komitmen kuat dalam menyelesaikan sengketa maritim di perairan itu.
“Kita harus menegaskan kembali komitmen kita. Kita harus mengumpulkan semuanya untuk menunjukkan komitmen kita bahwa kita bersatu," kata dia kepada wartawan seusai Pertemuan Para Menteri Luar Negeri ASEAN di Jakarta, Selasa.
Zambry menyatakan isu Laut China Selatan bahkan sempat dibahas dalam Pertemuan Tingkat Menteri Koordinasi Gerakan Non-Blok (NAM) di Baku, Azerbaijan, pada 5 Juli lalu.
Malaysia ingin mendekatkan GNB guna menjaga stabilitas di Laut China Selatan.
Namun, GNB menolak usul ASEAN memasukkan pernyataan Laut China Selatan ke dalam dokumen finalnya karena ditolak beberapa negara yang tidak memiliki kaitan dengan Laut China Selatan.
Baca juga: Makin banyak negara ingin tandatangani traktat persahabatan ASEAN
“Usaha yang dilakukan ASEAN tampaknya masih belum dipandang oleh GNB. Maka saya sampaikan bahwa ASEAN kehilangan relevansinya di GNB. Dan GNB juga kehilangan relevansinya di ASEAN," kata dia.
Laut China Selatan yang diyakini menyimpan energi yang sangat kaya itu terus disengketakan beberapa negara yang berebut klaim teritorial di perairan tersebut.
China mengklaim hampir sebagian besar wilayah itu dengan klaim sembilan garis putus-putus pada peta yang membentang lebih dari 1.500 km dari daratannya.
Namun, Pengadilan Arbitrase Internasional pada 2016 menolak klaim teritorial China itu karena tidak memiliki dasar hukum.
Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, dan Vietnam, juga mengklaim berdaulat di perairan tersebut.
Baca juga: Menlu China absen dalam pertemuan ASEAN di Jakarta
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Jafar M Sidik