Banjarmasin (ANTARA) - Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalimantan Selatan mendalami kemasan kopi Arabian sebagai pembungkus 35 kilogram sabu yang melibatkan dua tersangka jaringan internasional di Banjarmasin.
"Untuk pengembangan kita kerja sama dengan beberapa polda yang juga sudah pernah mengungkap sabu-sabu yang dibungkus kemasan serupa," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Kalsel Kombes Pol Tri Wahyudi di Banjarmasin, Minggu.
Baca juga: Polda Kalsel ungkap penyelundupan 35 kilogram sabu dari Segitiga Emas
Diakui Tri, narkotika yang dibungkus kemasan produk kopi Arabian dengan warna dominan hitam terbilang baru pertama kali diungkap di Kalimantan Selatan.
Sebelumnya, sabu-sabu dari jaringan internasional yang kerap ditemukan dibungkus kemasan teh produk China warna hijau.
Oleh karena itu, Tri menyebutkan perlu pendalaman terhadap modus 35 kilogram sabu-sabu masih satu rangkaian dengan jaringan yang kerap menggunakan kemasan teh China atau tidak.
Baca juga: Gubernur Kalsel apresiasi kepolisian gagalkan peredaran 35 kilogram sabu-sabu
"Kami juga minta bantuan Bareskrim untuk menganalisa wajah baru pembungkus sabu-sabu ini," ujar Tri.
Terkait dua tersangka berinisial MR (26) warga Banjarmasin dan MZ (33) warga Jawa Timur yang ditangkap petugas, Tri mengakui tim masih mengejar bandar yang memberi perintah.
"Pengakuan kedua tersangka mereka dikendalikan seseorang yang berdomisili di Jawa Timur, makanya kami bekerja sama dengan Polda Jatim untuk bisa menangkapnya," ungkap Tri didampingi Kasubdit II Ditresnarkoba Polda Kalsel AKBP Zaenal Arifien.