Martapura (ANTARA) - Wakil Bupati Banjar Said Idrus Al Habsyi menghadiri peringatan wafat (haul) ke-12 ulama kharismatik Kota Martapura KH M Dzajouly Fadhil Seman bin KH Seman Kadir yang akrab disapa Abah Anang.
Kegiatan yang dipusatkan di area makam Komplek Pangeran Antasari Martapura, Sabtu (10/6) malam diikuti ribuan jamaah yang datang dari berbagai pelosok Kabupaten Banjar maupun wilayah Kalsel lain.
Prosesi haul diawali shalat Isya berjamaah dilanjutkan pembacaan maulid Habsyi oleh grup maulid Bani Ismail Banjarmasin pimpinan KH Saifuddin Zuhri yang diikuti jamaah dengan khusu'.
Kemudian syair-syair pujian kepada Rasulullah SAW dipimpin ustadz Hakim dari Kampung Melayu Martapura, semakin membuat ribuan jemaah larut dalam kekhusyuan dan ditutup zikir nasyid, tahlil dan doa.
Perwakilan keluarga almarhum Fauzan Asniah menyampaikan rasa terima kasih kepada ribuan jamaah yang hadir dan mengikuti rangkaian haul seraya mendoakan selalu diberi keselamatan dan keberkahan.
"Alhamdulilah setiap tahun jamaah makin bertambah. Ini membuktikan kecintaan dan kerinduan jamaah akan sosok Abah Anang yang tidak hanya dekat dengan pejabat," ucap tokoh pemuda asli Martapura itu.
Menurut Fauzan, Abah Anang sangat dekat dengan siapa saja termasuk masyarakat menengah ke bawah yang berkunjung ke rumah hanya untuk bersilaturahmi serta minta doa keselamatan dan keberkahan.
Ditekankan Fauzan, pihaknya juga berterima kasih kepada para relawan yang membantu pelaksanaan haul, khususnya warga Kompas sepekan terakhir menyiapkan kelancaran dan kesuksesan kegiatan.
Abah Anang lahir di Kota Martapura, Kabupaten Banjar pada 8 Desember 1936 dan dikenal sebagai ulama karismatik di Kalsel dan menjadi panutan tuan guru di daerahnya khususnya Martapura.
Beliau juga merupakan keturunan kelima ulama besar Nusantara Syekh Muhammad Arsyad Al Banjary yang juga pengarang kitab fiqih masyhur Sabilal Muhtadin dan dimakamkan di Kalampayan, Astambul.
Selain sebagai tuan guru, Abah Anang juga dikenal sebagai seorang budayawan dan pelaku seni dimana salah satu karyanya terpampang di Museum Lambung Mangkurat Kalsel di Banjarbaru bersama pelukis lain.
Almarhum meninggal dunia pada hari Jumat tanggal 14 Oktober 2011 sekitar pukul 10.00 pagi di usia 74 tahun, dan dimakamkan di Komplek Pangeran Antasari (Kompas) Martapura, Kabupaten Banjar.