Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI menggelar workshop pengembangan ekosistem ekonomi kreatif tahun 2023 di Provinsi Kalimantan Selatan pada 7--8 Juni di Banjarmasin.
Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Direktorat Kuliner Kriya Desain dan Fashion Kemenparekraf RI, Yanuar Arif di Banjarmasin, Rabu, menyampaikan, Kalsel masuk 17 provinsi yang menggelar kegiatan ini.
"Di Kalsel ini yang kedua dilaksanakan, Kalsel melakukan gerakan cepat," ujarnya.
Menurut dia, Kemenparekraf RI bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel dalam kegiatan ini agar bisa terbentuk ekosistem Ekraf di masing-masing daerah di provinsi ini.
"Karena Ekraf bisa tumbuh harus didukung ekosistem agar bisa berkembang secara optimal hingga mendukung perekonomian daerah," ucapnya.
Sebagian diketahui, ungkap Yanuar, ada 17 subsektor Ekraf yang berkembang saat ini perlu didukung, di mana yang sangat berkembang saat ini hingga di semua daerah, adalah Fashion, Kriya dan kuliner.
Kenapa Ekraf memiliki peranan yang penting di negari ini, ungkap Yanuar, karena kontribusinya secara nasional tercatat pada 2021, hampir Rp1.200 triliun, menyerap pekerjaan sekitar 21,9 juta orang.
"Perkembangan Ekraf di negeri kita ini nomor tiga tertinggi di dunia, di bawah Amerika Serikat dan Korea Selatan," ujarnya.
Karenanya, ucap dia, pemerintah sangat konsen untuk terus mendukung dan membantu perkembangan Ekraf ini, karena sangat besar kontribusinya bagi ekonomi nasional dan menyerap tenaga kerja.
Baca juga: PLN Kalimantan usung "Desa Berdaya PLN 2023"
Baca juga: PLN Kalimantan usung "Desa Berdaya PLN 2023"
Sekretaris Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel Adithia Herlina menyampaikan, pada kegiatan workshop ini diikuti sekitar 100 peserta, yakni, dari pelaku ekonomi kreatif kabupaten/kota dan lainnya.
Menurut dia, perkembangan Ekraf di Kalsel mulai bangkit setelah masa pandemi COVID-19 ini, khususnya di bidang kriya dan kuliner.
"Memang secara data pasti kita belum miliki, namun untuk Ekraf di bidang kuliner khususnya di daerah Banua Enam cukup berkembang tinggi, untuk wilayah Kota Banjarmasin dan Kota Banjarbaru lebih berkembang Ekraf fashion dan kriya," tuturnya.
Diharapkan, ucap Adithia, dengan adanya workshop yang didanai Kemenparekraf RI ini, para pelaku Ekraf di Kalsel makin tambah maju, termasuk juga bagian pendukungnya.
"Makanya kita undang juga dalam kegiatan workshop ini para pelaku perhotelan, instansi pemerintah kabupaten/kota terkait, bahkan unsur media massa, sehingga semua bisa bersinergi," ujarnya.
Pemprov Kalsel, ucap dia, berkepentingan untuk meningkatkan perkembangan Ekraf ini, sebagai bagian penunjang pariwisata, sebab Kalsel mulai berfokus memajukan sektor pariwisata.