Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama mengingatkan jamaah calon haji untuk tidak merokok di sembarang tempat, karena otoritas setempat memberlakukan denda bagi mereka yang kedapatan merokok di kawasan yang dilarang.
"Kepada jamaah untuk betul-betul memperhatikan kawasan larangan merokok, terutama di wilayah markaziyah yang jadi kawasan pemondokan jamaah dan kawasan seputaran Masjid Nabawi, Madinah," ujar Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kemenag, Akhmad Fauzin dalam Konferensi Pers Penyelenggaraan Ibadah Haji di Jakarta, Senin.
Baca juga: Seorang jamaah haji kedapatan merokok di area Masjid Nabawi
Akhmad Fauzin mengatakan pelanggaran atas larangan merokok akan dikenakan denda sebesar 200 SAR atau sekitar Rp798.475 oleh otoritas berwenang.
Kemenag juga terus mengingatkan jamaah yang akan melakukan aktivitas ziarah di Madinah agar memastikan kamar hotelnya terkunci dan menitipkan kunci di resepsionis hotel.
"Bawa uang secukupnya, dan jangan memakai perhiasan mencolok. Belanja jangan berlebihan, karena akan jadi beban bawaan yang berat," kata dia.
Mengingat cuaca dan terik matahari, kata dia, pastikan saat ziarah membawa alat pelindung diri seperti payung dan topi agar tidak terpapar panas langsung matahari, membawa air yang cukup agar terhindar dari dehidrasi.
"Selalu berkoordinasi dengan ketua kloter, ketua rombongan, dan regu masing-masing. Tetap berkelompok, jangan memisahkan diri dari rombongan," kata dia.
Baca juga: Jamaah haji didenda Rp800 ribu jika merokok di area Masjid Nabawi
Baca juga: Jamaah haji kembali diingatkan agar jangan merokok di sekitar Nabawi
Bagi jamaah lansia diimbau untuk tidak memaksakan diri melaksanakan ibadah sunah jika kondisi fisiknya tidak memungkinkan shalat berjamaah di Masjid Nabawi. Jamaah bisa menunaikan shalat di hotel, untuk menghindari kelelahan.
"Pemerintah mengingatkan jamaah, khususnya para lansia untuk tetap menjaga kesehatan dan menghindari aktivitas di luar ruangan. Cuaca di Madinah saat ini cukup panas dengan suhu mencapai 39-40 derajat Celcius," kata dia.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Endang Sukarelawati