Tanjung (ANTARA) - Kesuksesan Pondok Pesantren Miftahul Ulum di Desa Bangkiling Raya Kecamatan Banua Lawas, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, mengelola budidaya ikan patin menjadi inspirasi warga lokal untuk menggeluti usaha serupa.
"Ke depan Ponpes Miftahul Ulum akan menjadi tempat belajar atau pusat pelatihan bagi santri lainnya," ungkap Ketua Umum YABN Okty Damayanti di Tabalong, Senin.
Dia menmengatakan, terbukti kini di Desa Bangkiling Raya terdapat 21 kolam budidaya ikan patin yang dikelola masyarakat maupun Badan Usaha Milik Desa.
Okty yakin Ponpes binaan Adaro sejak 2019 ini mampu dan siap berbisnis dengan pihak manapun. Dengan jiwa kewirausahaan yang tumbuh di kalangan santri maupun ustadz,
Melalui Program Adaro Santri Sejahtera selama lima tahun, semula unit usaha budidaya ikan patin dan madu kelulut dikelola Badan Pengelola Usaha Pesantren.
Setelah melalui pendampingan dan pembinaan dari Adaro melalui YABN dengan menggandeng Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Ponpes Miftahul Ulum kini memiliki koperasi dalam mengembangkan usahanya.
"Kehadiran koperasi satu bukti Ponpes lebih siap berbisnis dengan unit usaha lainnya," jelas Okty.
Selain itu melalui koperasi produk yang dihasilkan berupa patin beku dan hasil olahan ikan lainnya lebih mudah dijual ke masyarakat langsung maupun bisnis to bisnis.
Hal ini juga didukung jiwa kewirausahaan yang tertanam dalam diri santri setelah 5 tahun menjalani pembinaan dan pendampingan dari Program Adaro Santri Sejahtera oleh tim YABN.
Dengan hasil panen yang memuaskan dan produksi ikan yang meningkat serta budidaya ikan yang makin modern jadi bukti keberhasilan program pendampingan ini.
Okty yakin dengan dukungan pimpinan Ponpes Miftahul Ulum KH Akhmad Satar atau biasa disapa Abah Guru yang selalu membuka hati untuk dapat menularkan ilmu ke pondok pesantren lainnya dapat mewujudkan Ponpes ini sebagai learning center.
"Sekarang para Ustadz sudah jago soal budidaya ikan, santrinya yang sudah lulus juga punya keterampilan dan mandiri," ungkap Okty.
Selaku Pimpinan Ponpes Miftahul Ulum KH Akhmad Satar mengakui totalitas tim YABN selama lima tahun menumbuhkan jiwa wirausaha santri hingga terwujud santri sejahtera.
"Saya sangat bersyukur dan tidak menyangka usaha yang dikelola para santri bisa berhasil," kata KH Akhmad Satar.
Meski nantinya Ponpes Miftahul Ulum jadi percontohan atau pusat pelatihan, Abah Guru berharap Adaro terus memberikan pendampingan agar bisa lebih sukses dan menjadi kebanggaan bersama.
Sementara Direktur Operasional PT Adaro Indonesia Wahyu Sulistiyo mengakui keberhasilan unit usaha di Ponpes Miftahul Ulum melebihi ekspektasinya.
"Saya bangga Ponpes Miftahul Ulum nantinya menjadi tempat belajar," ungkap Wahyu. (Adv)