Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura provinsi setempat menggelontorkan Rp5,4 miliar dana stimulasi untuk kelompok tani di tujuh kabupaten/kota.
Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Holtikultura Kalsel Syamsir Rahman di Banjarbaru, Jumat, dana perangsang bagi peningkatan produktivitas petani di tujuh kabupaten/kota ini mulai disalurkan.
"Ini sebagian perhatian dan komitmen Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor untuk menguatkan ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani melalui dana stimulus," ujarnya.
Dana stimulasi tersebut digelontor untuk petani Kota Banjarbaru, Kota Banjarmasin, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Tapin, Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Kabupaten Tanah Bumbu.
Dikatakan Syamsir, pemberian dana stimulus ini bertujuan agar produktivitas hasil pangan terus meningkat di tujuh kabupaten/kota tersebut sehingga pendapatan petani pun bertambah.
Namun Syamsir mengingatkan, keberhasilan bantuan ini sangat tergantung pada peran kepala daerah yang bersangkutan dalam memonitor dan mengawasi pemanfaatan dana yang diberikan.
"Jangan tidak dipantau, karena tanggung jawab ketahanan pangan itu ada di tangan bupati/wali kotanya," ucap Syamsir.
Apalagi, kata dia, pada tahun 2022 lalu, khususnya pertanian padi, mendapatkan tantangan dengan adanya serangan hama tungro yang membuat tumbuhan padi menjadi kerdil.
Sehingga, ungkap dia, hasil panen padi pada tahun 2022 menurun drastis, jauh dari tahun-tahun sebelumnya yang mencapai lebih 1,5 juta ton gabah kering.
"Kita berharap pertanian padi tahun 2023 ini bisa berhasil, hingga daerah kita kembali swasembada beras," paparnya.
Apalagi Kalsel bertekad menjadi penyangga pangan bagi Ibu Kota Negara (IKN) baru di Provinsi Kalimantan Timur.
"Jadi ketahanan pangan kita harus kuat, perhatian terhadap petani juga terus ditingkatkan, hingga mereka bisa sejahtera," demikian kata Syamsir.