Kelapa Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel Syamsir Rahman di Banjarmasin, Kamis, menyampaikan, bahwa upaya itu tengah disiapkan Pemprov Kalsel dengan kebijakan membantu petani.
Baca juga: DKPP sebut 11 mitra penyalur beras SPHP di Tanah Laut
Baca juga: DKPP sebut 11 mitra penyalur beras SPHP di Tanah Laut
Di antaranya, ungkap dia, kebijakan Pemprov Kalsel akan memberikan bantuan kepada para petani dengan target luas lahan 50 ribu hektare.
"Ini berupa bantuan bibit, pupuk, obat-obatan, termasuk sarana prasarananya seperti mengatur infrastruktur lahannya ada pintu air, ada tanggul dan lainnya," kata Syamsir.
Menurut dia, bantuan ini masuk ke kelompok tani di provinsi ini, utamanya di daerah yang luas lahan pertaniannya.
Karena harus diberikan perhatian di wilayah ini, seperti Barito Kuala, Kabupaten Banjar, Tanah Laut dan lainnya sebagai daerah penyangga pangan di provinsi ini, hingga hasil pangan Kalsel tetap menjadi andalan nasional.
"Sehingga pertanian tetap menjadi andalan Provinsi Kalsel sebagai penyangga pangan nomor 12 se-Indonesia, posisi ini tidak pernah bergeser," ujarnya.
Karenanya, tegas dia, target hasil pertanian di provinsi ini tetap satu juta ton gabah kering giling tahun 2024.
Karena Kalsel memiliki luas lahan pertanian mencapai 358.235 hektare di 13 kabupaten/kota, dan ini terus diupayakan meningkatkan.
Dia pun meminta pemerintah kabupaten/kota untuk saling bersinergi mewujudkan Kalsel sebagai daerah swasembada pangan, khususnya di sektor pertanian padi.
"Saya minta sport kepada bupati dan wali Kota, karena kebutuhan daerah masing-masing harus diperhitungkan betul, apalagi daerah yang tidak banyak memiliki lahan pertanian," tuturnya.
Sehingga, semua daerah harus saling mendukung satu sama lainnya, sehingga kebutuhan pangan bisa dicukupi, demikian kata pria yang juga sebagai Pejabat Bupati Tanah Laut tersebut.