Banjarmasin (ANTARA) - Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Banjarmasin Ichrom Muftezar mengungkapkan omzet pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) terutama makanan lokal setempat meningkat hingga lima kali lipat saat Ramadhan 1444 Hijriah.
“Pemerintah tentu menyambut bahagia, ini merupakan hal yang kita harapkan secara bersama-sama, semoga para pelaku UMKM dapat lebih mempromosikan produk lokal agar diketahui masyarakat,” kata Ichrom di Banjarmasin, Jumat.
Baca juga: Pembukaan Pasar "Wadai" Ramadhan 1437 H
Ichrom menuturkan agar para pelaku UMKM juga bisa lebih meningkatkan produktivitas dalam menciptakan sejumlah produk unik yang memperkenalkan kekhasan daerah Banjarmasin.
"Pada Ramadhan ini pelaku UMKM kita memperoleh penghasilan lebih dibanding bulan sebelumnya, mudah-mudahan juga UMKM kita semakin naik kelas dengan produk unggulan nya,” ucapnya.
Seorang pedagang di Pasar Wadai Nur (48) mengungkapkan hasil penjualan makanan lokal Kota Banjarmasin jenis Amparan Betatak Pisang dapat meraup keuntungan hingga lima kali lipat saat Ramadhan ini.
Nur menuturkan keuntungan yang diperoleh dari makanan khas Banjarmasin itu biasanya hanya terjual dua loyang.
Baca juga: Banjarmasin suguhkan wisata berbuka puasa di Siring Sungai Martapura
“Biasanya Amparan Pisang hanya terjual dua loyang, tapi saat Ramadhan bisa terjual sampai 10 loyang per harinya,” ungkap Nur.
Makanan khas daerah Banjar itu mampu menarik perhatian pembeli memiliki daya tarik karena istilah bahasanya.
Nur mengungkapkan Amparan Betatak Pisang memiliki arti makanan yang berbahan dasar pisang dipotong dengan jumlah banyak dan berbentuk persegi lalu disusun secara rapi di sebuah wadah.
“Sebenarnya yang membuat khas itu proses pengerjaan nya, kalau untuk bahannya seperti pada umumnya, orang penasaran karena arti dari nama makanannya," tutur Nur.
Nur mengaku ia mengetahui resep Amparan Betatak Pisang dari sang ibu.
Baca juga: Ketua DPRD apresiasi pasar wadai Banjarbaru majukan UMKM