Barabai (ANTARA) - Staf Ahli Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI Darmadi mengunjungi dan meninjau wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan yang sukses membangun kampung perikanan budidaya ikan gabus.
"Wilayah yang dikunjungi Staf Ahli Menteri KKP tersebut adalah Desa Mahang Baru, Kecamatan Labuan Amas Selatan yang dikelola oleh Kelompok Pembudidaya Perikanan (Pokdakan) Mufakat," kata Wakil Bupati HST Mansyah Sabri di Barabai, Senin.
Baca juga: HST dicanangkan sebagai Kampung Haruan di Indonesia
Menurutnya, kunjungan tersebut untuk melihat secara langsung perkembangan Kampung Perikanan yang memang menjadi produk unggulan Kabupaten HST mulai dari pembibitan, pembesaran dan pemasaran.
"Mudah-mudahan pada tahun-tahun berikutnya ada produk unggulan di kecamatan lain juga, bisa budidaya ikan nila, patin, ikan mas dan ikan lainnya," ujar Mansyah Sabri.
Sementara itu, Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan Darmadi menyampaikan pengalaman yang luar biasa setelah melihat kolam ikan secara langsung, bahwa produksi ikan gabus atau haruan dapat berkembang.
"Tidak hanya produksinya, tetapi juga mulai dari pendederan benih sampai pembesaran itu satu kesatuan, kemudian pembibitan disini bisa menggerakkan ekonomi kelompok atau masyarakat seluruhnya di Kabupaten HST," tutur Darmadi.
Baca juga: Kelompok pengolah dan pemasar hasil ikan dilatih
Ia mengharapkan dapat dikembangkan di tempat atau lokasi lainnya juga, sehingga lebih bisa menggerakkan roda perekonomian masyarakat HST, karena setiap tahapan bernilai ekonomi mulai dari pembibitan sampai pembesaran, apalagi melibatkan banyak masyarakat.
Selanjutnya, Kepala Balai Perikanan Budaya Air Tawar Mandiangin (BPBAT) Mandiangin Evalawati mengungkapkan perkembangan budidaya ikan gabus memang sangat bagus.
Selain itu, Mandiangin menyebutkan semangat Kelompok Pembudiyaan Ikan (Pokdakan) Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan juga mengawal dengan sangat baik.
"Kepala daerah juga memberikan support yang sangat baik sehingga kampung perikanan budaya ini berkembang dengan baik," katanya.
"Dapat kita lihat bantuan indukan tahun 2021 sebanyak 20 paket, ada ipal, ada kolam induk, lalu kolam pemijahan dan kolam pendederan itu beroperasi dengan sangat bagus dan sekarang sudah berproduksi dan sudah menjadi pusat benih ikan gabus atau haruan," tutupnya.
Baca juga: Kesbangpol HST gelar sosialisasi penangkapan ikan yang ramah lingkungan