Pelaihari (ANTARA) - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Antonius Jaka mengatakan, total vaksin booster kedua yang diperlukan di Kabupaten Tanah Laut 308 ribu dosis.
"Mulai 24 Januari 2023 semua puskesmas se- Kabupaten Tanah Laut sudah diinstruksikan oleh Kepala Dinas Kesehatan untuk memberikan pelayanan vaksin booster kedua bagi masyarakat umum," ujar Antonius Jaka, di Pelaihari, Rabu.
Sementara ini vaksin tersedia di Kabupaten Tanah Laut memang masih cukup, sebut dia, namun untuk kegiatan secara massal masih menunggu droping dari pemerintah pusat.
Penerima vaksin booster kedua, terang dia, berusia 18 tahun ke atas dan pelayanannya ada di puskesmas-puskesmas terdekat pada bagian sentra vaksinasi.
"Kalau masyarakat ingin vaksin booster dua di puskesmas tetap terlayani karena vaksinnya masih tersedia," ungkapnya.
Dia mengutarakan, selama ini masyarakat kebanyakan masih enggan untuk melakukan vaksin, sehingga vaksin yang diperlukan antara 70 hingga 80 persen dari 308 ribu dosis.
"Untuk prioritas vaksin kita tujukan dulu kepada petugas medis, manula dan masyarakat umum. Lansia yang belum ikut divaksin segera bervaksin booster pertama maupun booster kedua," pintanya.
Lebih lanjut dia mengemukakan, petugas kesehatan atau tenaga medis yang bervaksib booster kedua sudah mencapai 90 persen dari sasaran 1.887 tenaga medis di Tanah Laut.
"Kami harapkan meskipun kasus COVID-19 sudah menurun, tapi untuk peningkatan daya tubuh melalui vaksinasi diharapkan bagi seluruh masyarakat yang belum divaksin silahkan ikuti vaksin. Vaksinasi ini untuk meningkatkan kekebalan tubuh," imbaunya.
Apalagi, terang dia, virus corona tersebut selalu ada mutasi setiap saat, setiap waktu, sehingga pencegahannya salah satunya melalui vaksinasi
Kepala Dinas Kesehatan Tanah Laut Isna Farida mengatakan, semua puskesmas di Tanah Laut melakukan pelayanan vaksin booster kedua bagi masyarakat.
"Terhitung tanggal 17 Januari 2023 sudah keluarkan lagi instruksi kedua, namun ketersediaan vaksin yang masih menjadi kendala," demikian tandasnya.