Martapura (ANTARA) - Peringatan wafat atau haul KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani ke-18 sungguh luar biasa menyedot diperkirakan melebihi dari satu juta orang jamaah dari berbagai daerah di Kalimantan Selatan hingga luar daerah.
Banyaknya jamaah tersebut disampaikan Kepala Kepolisian Resor Banjar AKBP Ifan Hariyat di Martapura, usai haul yang dipusatkan di kawasan Jalan Sekumpul, Kabupaten Banjar, minggu malam.
"Jumlah jamaah yang jutaan orang tersebut diperhitungkan dari banyaknya jamaah dari kawasan Sekumpul hingga Bundaran Simpang Empat Banjarbaru dengan radius sekitar dua kilometer," ujarnya.
Disebutkan, sebaran jamaah ke arah bundaran Simpang Empat itu baru satu arah, belum lagi jamaah yang mengarah ke pusat kota Martapura, hingga Jalan Menteri Empat yang jaraknya juga mencapai 2 kilometer.
Menurut kapolres, jamaah baik perorangan maupun berkelompok mulai berdatangan ke Martapura sejak pagi menggunakan moda baik roda dua, roda empat hingga bus yang berasal dari berbagai daerah.
"Jamaah berdatangan dari berbagai penjuru dengan satu titik tujuan yakni kawasan Sekumpul khususnya Mushalla Ar-Raudhah yang menjadi pusat haul sekaligus makam Guru Sekumpul," ungkapnya.
Disebutkan, banyaknya jamaah yang berusaha mendekati pusat haul disikapi dengan penutupan ruas Jalan Sekumpul dari kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang tidak diperbolehkan masuk.
Penutupan jalan dilakukan sejak pukul 11.00 WITA sehingga jamaah hanya bisa jalan kaki menuju pusat haul dan kendaraannya ditinggalkan di kantong-kantong parkir yang telah disiapkan panitia.
Salah satu jamaah dari Balikpapan, Kalimantan Timur, Disti merasakan perasaan luar biasa melihat jumlah jamaah yang tumpah ruah sehingg memenuhi Jalan Sekumpul dan jalan-jalan lainnya di Martapura.
"Sungguh luar biasa jumlah jamaah yang hadir, kami tidak menyangka jumlahnya sebanyak ini," ucap Disti yang harus rela jalan kaki sekitar dua kilometer ke arah Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru.
Sementara itu, prosesi haul dimulai usai shalat Magrib berjamaah yang dipimpin imam mushalla Ar-Raudhah Guru Sa'aduddin dilanjutkan dengan pembacaan Maulid Habsyi diikuti jamaah duduk diberbagai tempat.
Jutaan jamaah memenuhi hampir seluruh tempat baik di sepanjang ruas jalan, tratoar, rumah penduduk, hingga gang kecil meski pun hanya duduk menggunakan alas seadanya dari plastik maupun terpal.
Dua anak Guru Sekumpul yakni Muhammad Amin Badali dan Ahmad Hafi Badali ikut hadir di ruang induk mushalla namun keduanya tidak tersorot dengan jelas melalui siaran langsung di kanal media sosial.