Sebagai besar masyarakat harus menempuh jalan kaki lebih dua kilometer untuk mencapai titik utama pelaksanaan haul karena padatnya lokasi hingga tidak bisa lagi dilalui kendaraan.
Baca juga: Jamaah masuk pusat haul Guru Sekumpul lewati metal detektor
Baca juga: Jamaah masuk pusat haul Guru Sekumpul lewati metal detektor
"Saya memarkir motor jauh, sekitar dua kilometer, jadi jalan kaki," ujar Ahmad, warga Banjarmasin yang datang ke tempat haul di Kampung Keramat Martapura, Kamis.
Tidak hanya Ahmad, tapi jamaah lainnya juga rela berjalan kaki jauh untuk mendekat ke lokasi yang rencananya dihadiri Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin.
Karenanya, titik utama haul di kediaman pribadi Gubernur Kalsel yang lebih akrab disapa Paman Birin tersebut dijaga ketat aparat, bahkan masuk harus melalui pemeriksaan.
Bahkan, di samping rumah gubernur terparkir dua mobil baja milik TNI.
Pengalaman tidak hanya dilakukan kepolisian, TNI dan Satpol PP juga Dishub, namun juga ratusan relawan haul tersebut yang berjaga sepanjang jalan.
Suasana lokasi haul terpantau sangat padat, tidak hanya dari jamaah yang datang, namun juga banyaknya pedagang kaki lima yang hampir sepanjang jalan masuk jalan kampung Keramat berjejer kiri dan kanan jalan.
Baca juga: Ribuan jamaah padati pusat haul Guru Sekumpul di Kampung Keramat
Baca juga: Ribuan jamaah padati pusat haul Guru Sekumpul di Kampung Keramat
Berbagai makanan, minuman, serta barang-barang lainnya ada dijual, namun sebagian ada pula warung gratis yang didirikan kelompok masyarakat untuk jamaah yang datang.
Bahkan sejumlah posko pembagian makanan gratis itu sudah ada sejak melalui Jalan A Yani dari Kota Banjarmasin, Kota Banjabaru dan Kabupaten Banjar.
Haul Akbar KH Muhammad Zaini bin Abdul Gani di tempat pemakamannya kawasan Sakumpul, Martapura, Kabupaten Banjar tidak dilaksanakan karena pandemi COVID-19.
Gubernur Kalsel beserta para ulama di Kalsel berinisiatif melaksanakannya dengan mengundang masyarakat umum, hingga luar daerah atau luar provinsi.
KH Muhammad Zaini bin Abdul Gani atau lebih dikenal Guru Sekumpul, karena tinggal dan dimakamkan di Sekumpul adalah ulama karismatik yang lahir di Tunggul Irang, Martapura, Kabupaten Banjar, pada 11 Februari 1942 M atau 27 Muharram 1361 H.
Guru Sekumpul wafat pada 10 Agustus 2005, di usianya yang ke 63 tahun.