Tambrin dikonfirmasi di Banjarmasin, Sabtu, memang ada rancangan kenaikan biaya perjalanan ibadah haji atau Bipih Tahun 1444 Hijriah/2023 Masehi, yakni sebesar Rp69.193.733 per orang.
Baca juga: 1.676 qori/qoriah calon peserta MTQ nasional ke-29 jalani registrasi ulang
Baca juga: 1.676 qori/qoriah calon peserta MTQ nasional ke-29 jalani registrasi ulang
"Ini masih rancangan, pak Menteri Agama akan membahasnya lagi dengan DPR RI, di Komisi 8," kata Tambrin.
Dia optimis keputusan yang akan diambil Kementerian Agama dengan restu DPR RI sudah sesuai perhitungan yang cermat dan untuk meningkatkan pelayanan haji.
Sebagaimana penyelenggaraan haji daerah, kata Tambrin, pihaknya saat ini berupaya semaksimal mungkin pula menyiapkan operasional keberangkatan haji Tahun 2023 di Embarkasi Banjarmasin.
"Kita siapkan asrama haji, sarana untuk semua calon jamaah haji," tutur Tambrin.
Baca juga: Kemenag Kalsel sampaikan kabar duka satu calon haji Kloter 1 wafat
Baca juga: Kemenag Kalsel sampaikan kabar duka satu calon haji Kloter 1 wafat
Tambrin pun meminta agar calon jamaah yang kemungkinan besar berangkat tahun ini agar menjaga kesehatan, rajin olahraga terutama jalan kaki.
"Karena banyak jalan kaki nantinya di sana," ujarnya.
Menurut Tambrin, hasil telaah dan referensi Kementerian Agama, kenaikan biaya yang diusulkan Rp69,000,000 dari nilai rata-rata BPIH per jemaah sebesar Rp98.893.909, yakni asumsi nilai manfaat 30 persen.
Hal tersebut sudah proporsional antara biaya yang disetor jemaah sebesar Rp69 juta dan nilai subsidi dari nilai manfaat sekitar Rp29 juta atau kisaran 30 persen tersebut.
"Ini dilakukan agar menjaga keberlangsungan nilai manfaat untuk masa yang akan datang dan menjaga kesinambungan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dalam mengelola Keuangan Haji," ujarnya.
Baca juga: Kemenag Kalsel: tiga calon haji kloter 1 ditunda berangkat karena sakit
Baca juga: Kemenag Kalsel: tiga calon haji kloter 1 ditunda berangkat karena sakit