Aksi diikuti seluruh organisasi mahasiswa (ormawa) di lingkungan FTK, seperti senat mahasiswa, dewan eksekutif mahasiswa, himpunan mahasiswa, lembaga semi otonom dan organisasi kemahasiswaan di bawah naungan Dema FTK.
"FTK Peduli dilandasi semangat gotong royong masyarakat banua dan KBM untuk bahu membahu membantu saudara-saudara kita yang terdampak musibah bencana alam, gempa bumi di Cianjur Jawa Barat maupun banjir di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU)," kata Koordinator Lapangan pada kegiatan, Adil Fadillah, Senin (5/12).
Dijelaskan dia, seandainya melihat ke beberapa tahun belakangan di saat di Kalimantan Selatan (Kalsel) terkena musibah banjir yang dahsyat, mereka yang di Pulau Jawa banyak membantu masyarakat Kalsel, maka sudah saatnya warga di sini membalas budi kebaikan mereka itu.
Baca juga: UIN Antasari bekali mahasiswa baru wawasan keislaman bervisi keindonesiaan
Senada itu, Koordinator Lapangan pada kegiatan, Muzakkir, berharap bantuan masyarakat banua bisa disalurkan dengan baik, dan memberikan manfaat untuk warga di sana yang terkena bencana.
"Saya mewakili KBM FTK memohon ampun dan beribu ribu maaf, jikalau dalam menghimpun bantuan masyarakat banua ini terdapat kesalahan dan kekhilafan," katanya.
Penanggung jawab kegiatan, Mustadillah, mengatakan kegiatan tersebut merupakan bentuk kolaborasi antar ormawa, untuk membantu korban Gempa Bumi di Cianjur dan korban banjir di HSU.
Hasil dari penggalangan dana yang dilakukan, akan pihaknya salurkan ke daerah yang memang telah disepakati disalurkannya untuk donasi tersebut.
"Kami berterima terima kasih atas antusias masyarakat yang menyumbang, dan rekan-rekan ormawa yang terlibat sehingga kegiatan yang digelar bisa berjalan dengan lancar," katanya, yang juga menjabat Ketua Umum Dema FTK UIN Antasari.
Baca juga: Warga Kalimantan peduli Gempa Cianjur Jabar
Menurut dia, aksi selama dua hari ini dilaksanakan di bawah flyover KM 4,5 Banjarmasin dan lampu merah Brimob Banjarbaru.
Terkumpul donasi sebesar Rp12 juta lebih, hasil donasi tersebut akan kami salurkan dalam bentuk barang dan bahan pokok.
Pihaknya ingin aksi yang mereka gelar bisa menjadi contoh dan pemantik bagi semua kalangan organisasi dan bagi sekitar, khususnya lembaga-lembaga nasional lainnya.
"Sangat elok jika gerakan sosial seperti ini dapat menjadi gerakan nasional yang peduli terhadap sesama dan saling membantu baik dari segi materi, tenaga maupun pemikiran," katanya, yang akrab disapa Tadil.
Ditambahkan dia, kebiasaan saling tolong menolong bisa menjadi budaya yang terbangun di kalangan mahasiswa, sekaligus penerapan salah satu Tri Dharma perguruan tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat.
Baca juga: Anggota DPRD Kalsel bantu korban banjir HSU
