Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Seorang anak perempuan berumur 14 tahun yang duduk di kelas 3 SMPN 25 Banjarmasin merekayasa kasus penculikan terhadap dirinya dengan meminta tebusan uang kepada orang tuanya sendiri.
"Saya kabur dari rumah habis Isya pada Minggu (3/4) malam," ucap Fatmawati (14) warga Teluk Tiram II Banjarmasin Barat, Senin.
Ia kabur dari rumah karena sering dimarahi ayah dan selalu dikekang di dalam rumah serta susah mau kemana-mana.
Usai kabur dari rumah, dia berjalan di Jalan Dahlia hingga ke Jalan Kebun Sayur kemudian ada mobil Avanza distop lalu ikut menumpang.
Tiba di Jalan Nagasari Banjarmasin Tengah, Fatmawati minta diturunkan, lalu sopir mobil menurunkannya.
Usai turun di Jalan Nagasari, dia berjalan dengan kondisi lemas dan menemukan obat merah merk betadin. Dia pun berpikir seolah-olah diculik dengan menumpahkan obat merah tersebut ke daerah wajahnya.
Dia sempat menghubungi temannya untuk membuat broadcast di BBM dengan tulisan kalau dirinya diculik dan meminta uang tebusan sebesar Rp50 juta.
Setelah itu, dirinya kembali lemas dan ditemukan oleh barisan pemadam kebakaran, yang melihat Fatmawati dalam keadaan lemas dan berdarah di wajahnya, kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Suaka Insan untuk mendapat perawatan.
"Semua kejadian itu adalah rekayasa dari Fatmawati dan kejadian penculikan itu semua tidak benar dan bohong," ucap Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin Kompol Wildan Alberd Sik melalui Kanit Jatanras Ipda Arya di Banjarmasin, Senin.
Untuk cairan warna merah di wajahnya dari hasil pemeriksaan pihak medis itu bukan darah melainkan obat merah yang sengaja ditumpahkannya ke wajahnya sendiri dan tidak ada tanda luka atau bekas penganiayaan.
Anak tersebut sudah diamankan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satuan Reserse Kriminal untuk dimintai keterangan seputar rekayasa kasus penculikan tersebut.
"Anak itu hanya kami minta keterangan saja, setelah itu diperbolehkan pulang dengan dijemput orang tuanya, dan sekali lagi saya tekankan tidak ada kasus penculikan anak," tuturnya.
Anak 14 Tahun Rekayasa Kasus Penculikan
Senin, 4 April 2016 15:33 WIB
Anak itu hanya kami minta keterangan saja, setelah itu diperbolehkan pulang dengan dijemput orang tuanya, dan sekali lagi saya tekankan tidak ada kasus penculikan anak,