Banjarmasin (ANTARA) - Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Kalimantan Selatan membentuk Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) yang sudah direkomendasikan oleh Laznas DDII pusat.
Surat keputusan Laznas DDII untuk pembentukan Laznas DDII Kalsel tersebut diserahkan di Banjarmasin, Kamis, oleh yang mewakili Laznas DDII kepada manajer Laznas Kalsel, Dr Helmi Mizani, disaksikan oleh DDII Kalsel, Khairani Idris.
Selain membentuk Laznas DDII Kalsel juga mengangkat para pengurusnya dengan manajer Dr Helmi Mizani, kemudian bidang penghimpunan Drs Fahrurazi, bidang administrasi dan keuangan Sayyidillah, dan bidang pendistribusian dan pendayagunaan Akhmad Nikhrawi Hamdie.
Setelah pembentukan dan pengangkatan pengurus tersebut diadakan pelatihan cara kerja pengurus untuk menggali potensi zakat dan infak di Kalsel sekaligus bagaimana penyaluran dan pelaporan keuangannya.
Helmi Mizani sendiri secara terpisah menyebutkan potensi zakat dan infak yang bisa digali Laznas serta lembaga lembaga pengumpul zakat dan infak yang lain di Kalsel relatif cukup besar.
Berdasarkan perkiraan potensi zakat dan infak secara nasional bisa mencapai Rp326 triliun, jika di Kalsel tergali dua persen saja maka potensi zakat tersebut sudah mencapai puluhan triliun rupiah, kata Helmi Mizani.
Padahal jika potensi tersebut tergali maka lebih mudah melakukan upaya mengentaskan kemiskinan yang ada di wilayah ini, karena uang zakat dan infaq tersebut lebih banyak diarahkan kepada masyarakat miskin.
Jika uang tersebut bisa digunakan untuk dunia pendidikan bagi warga miskin saja maka pendidikan akan maju dan pada gilirannya kemiskinan pun akan berkurang, tambah Helmi Mizani.
Makanya ke depan, Laznas DDII Kalsel akan mencari metode yang tepat dalam upaya menggali potensi tersebut, salah satunya melalui jemput bola kepada orang orang yang berpotensi mengeluarkan zakat dan infaq.