Banjir bandang melanda Kota Barabai, Ibu Kota Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, sejak Senin pagi dan merendam beberapa ruas jalan di kabupaten itu.
Menurut Eli, warga Jalan Telaga Padawangan, Kelurahan Barabai Timur yang daerahnya terendam paling parah, banjir bandang itu disebabkan meluapnya air Sungai Barabai.
"Malam hari sebelumnya, air sungai Barabai terlihat biasa saja sehingga kami tidak menyangka akan meluap pada pagi hari," ujarnya.
Ia mengungkapkan, cuaca pada hari Minggu (12/9) di Kota Barabai juga panas dan tidak ada tanda-tanda turun hujan sehingga peristiwa banjir itu sangat mengagetkan warga.
Air sungai Barabai diperkirakan meluap karena di bagian hulu yang merupakan kawasan Pegunungan Meratus telah turun hujan.
"Sekitar pukul 01.00 tengah malam sebelumnya, seorang teman yang tinggal di daerah pegunungan di Kecamatan Hantakan sudah menghubungi saya dan memberitahukan bahwa daerah itu tengah di guyur hujan lebat sehingga meminta saya untuk waspada," katanya.
Meski banjir bandang kali ini tidak mengakibatkan korban jiwa, namun beberapa ruas jalan di Kota Barabai dan kawasan Pasar Keramat terendam air dengan kedalaman yang bervariasi antara 10 cm hingga 50 cm.
Kawasan terparah yang terendam adalah Jalan Telaga Padawangan dimana ketinggian air lebih dari 50 cm dan telah masuk ke dalam sebagian rumah warga.
"Untungnya, meski tepat berada di pinggir aliran sungai Barabai tapi rumah-rumah di sini kebanyakan memiliki tiang cukup tinggi sehingga tidak semua rumah kemasukan air," tambahnya.
Banjir bandang yang disertai dengan endapan lumpur juga merendam kawasan lain yang berada di sepanjang aliran Sungai Barabai, seperti Hivea dan Bukat.
Beruntung sejak pagi hingga siang hari ini cuaca di Kota Barabai panas dan di daerah hulu juga tidak turun hujan sehingga air berangsur surut.
Kawasan Kota Barabai memang sering menjadi langganan banjir bandang setiap musim penghujan tiba sehingga ketika banjir itu terjadi warga menganggap sebagai hal biasa dan tidak mengungsi ke daerah lain.
Sungai Barabai Meluap
Rabu, 15 September 2010 11:58 WIB
