Kotabaru (ANTARA) - DPRD Kotabaru membawa aspirasi pergerakan mahasiswa islam Indonesia (PMII) tentang penolakan kenaikan harga BBM ke DPRD Provinsi Kalimantan Selatan.
"Ada beberapa poin tuntutan yang disampaikan oleh PMII kepada kami, dan itu akan dijadikan bahan rekomendasi penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM)," Kata ketua DPRD Kotabaru, Syairi Mukhlis di Batulicin Selasa.
Ia juga meminta kepada mahasiswa untuk terus mengawal bersama proses pembagian kompensasi dari kenaikan harga BBM di tengah masyarakat serta mengawal kebijakan yang di keluarkan oleh pemerintah pusat yang kurang tepat bagi daerah.
Bahkan, saat ini Kabupaten Kotabaru mengalami inflasi tertinggi di Kalimantan Selatan mencapai 7,6 persen akibat dari dampak kenaikan harga BBM.
"Telah kami tandatangani kesepakatan antara DPRD dan mahasiswa terkait penolakan kenaikan Hara BBM untuk sampaikan ke DPRD provinsi yang selanjutnya diserahkan ke DPR RI," pungkasnya.