Kotabaru (ANTARA) - Ketua DPRD Kabupaten Kotabaru Syairi Mukhlis menganggapi keluhan petani kelapa sawit yang kesulitan menjual tandan buah segar (TBS) akibat grup Sinarmas tidak menerima hasil buah dari petani.
"Berdasarkan pengumuman yang disampaikan pihak managemen Sinarmas Group bahwa penampungan milik mereka saat ini dalam kondisi penuh, jadi pihaknya tidak bisa menerima hasil panen dari petanai," katanya dilaporkan Senin.
Menurut Ketua DPRD Kotabaru ini sangat merugikan petani kelapa sawit kita, karena mereka tidak bisa menjual buah ke pabrik.
Syairi mengemukakan ada beberapa pabrik kelapa sawit (PKS) yang melayani pembelian TBS dari petani swadaya, namun antreannya masuk ke PKS tersebut cukup panjang sehingga mengganggu aktifitas para petani.
Melihat kondisi tersebut, Ketua DPRD Kotabaru itu langsung berkoordinasi dengan pimpinan Sinarmas Group Wilayah Kalsel.
"Manajemen mengaku kondisi penampungan tangki crude palm oil (CPO) yang disampaikan ke kami sementara full jadi tidak bisa menampung lagi," ujarnya.
Syairi Mukhlis juga langsung berkoordinasi dengan Dinas Perkebunan Kabupaten Kotabaru dan Provinsi Kalsel untuk mencari solusi yang harus diambil agar masalah tersebut terselesaikan.
Dari hasil koordinasi tersebut, bahwa Dinas Perkebunan Provinsi Kalsel sudah memanggil seluruh PKS yang ada di Kalimantan Selatan, mereka langsung melakukan rapat kerja namun sampai sekarang belum ada informasi yang disampaikan.
Ketua DPRD Kotabaru tanggapi keluhan petani sawit
Senin, 16 Mei 2022 16:33 WIB